Hampir semua teori PR yang diajarkan di bangku kuliah mendorong PR untuk menjadi profesi yang penting dan strategis. Namun kenyataannya di banyak perusahaan tak seideal yang tertulis di textbook.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Fakta menunjukkan, masih banyak perusahaan atau lembaga yang belum menempatkan PR pada peran yang seharusnya. Tapi, sejatinya posisi dan peran yang strategis bukanlah sesuatu yang terberi begitu saja. Butuh kapasitas dan perjuangan meyakinkan menajemen untuk menggapai posisi yang setara.
Hal itu pula yang tercermin dari perjalanan Divisi Corporate Communications PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ). Divisi yang dipimpin Eva Chairunnisa semula merupakan bagian dari Divisi Corporate Secretary. Tapi berkat perjuangan Eva bersama tim Corcomm, akhirnya sejak 2016 Corcomm ditingkatkan menjadi Divisi dan dipimpin oleh seorang Vice President.
Saat ditemui PR INDONESIA, Senin (10/4/2017), Eva menceritakan perjalanan kariernya dan divisi yang ia pimpin di KCJ. Mulanya pada 2012, alumni Jurusan Psikologi Universitas Indonesia ini, bergabung di KCJ sebagai Manajer Corporate Communication di bawah Divisi Corporate Secretary. Bersama dua orang staf, Eva membangun kehumasan KCJ dari nol menghadapi serangkaian krisis dari kenaikan tarif, longsor Cilebut, tragedi Bintaro, hingga penerapan e-ticketing. Tanpa latarbelakang akademik PR, Eva bereksperimen menyelesaikan krisis melalui kemampuan komunikasi personalnya.
Dari krisis, Eva berkoodinasi tiada henti dengan rekan kerjanya dari berbagai divisi. Sebagai orang baru di KCJ, proses komunikasi internal tersebut membuatnya segera mengenal dan akrab dengan mereka. Itu pula yang akhirnya menjadi modalnya mengembangkan komunikasi KCJ di tahap berikutnya. Pada saat yang sama, ia juga terus mengembangkan jaringan dan hubungan strategis dengan media dan komunitas pengguna kereta api.
Dalam keseharian di kantornya, Eva tak suka berdiam diri. Saat passion-nya di PR kian mengental, ia mendedikasikan waktu dan pemikirannya sepenuh hati untuk turut mengembangkan KCJ. Dengan bangga ia menyebut diri bermuka tembok. Ya, ia tak sungkan untuk turut membenahi, mengkritik, dan menawarkan solusi berbagai permasalahan yang ia lihat di lapangan. Ia juga melibatkan diri dalam berbagai rapat, meski tak terkait langsung dengan kehumasan. “PR yang mau lebih strategis harus pro aktif dan jangan pernah berpikir (pekerjaan non PR di perusahaan) bukan urusan PR,” tegasnya.
Gusti ora sare, begitu kata pepatah. Sikap pro aktif, muka tembok, dan kerja nyata yang ia dedikasikan pun berbuah manis. Mata manajemen terbuka dan melihat komunikasi sebagai bidang penting untuk pengembangan perusahaan. Awal 2016, Departemen Corporate Communication yang ia pimpin ditingkatkan statusnya, personelnya pun bertambah. Posisinya yang semua sebagai manajer pun dipromosikan menjadi Vice President. “Posisi strategis itu diperjuangkan,” simpul Eva.
Seiring makin strategis dan lengkapnya berbagai tools komunikasi Divisi Corcomm KCJ, Eva pun makin percaya diri untuk mengikuti berbagai event penghargaan bidang komunikasi. Dan, terbukti Corcomm KCJ memang layak mendapat tempat strategis dengan diraihnya penghargaan Platinum di ajang PR Indonesia Awards (PRIA) 2017 pada akhir Maret lalu.
Berkaca dari etape perjuangan yang dilalui, Ibu dua anak ini mendorong agar dunia PR ke depan makin strategis dan dianggap penting untuk ikut memikirkan konsep, program, dan kebijakan perusahaan. Bukan sekadar mengumumkan konsep yang diimplementasikan, tapi ikut mengawal proses dari A sampai Z, sehingga kinerja PR lebih maksimal. (nif)
Severity: Notice
Message: Undefined offset: 0
Filename: detail/index.php
Line Number: 237
Backtrace:
File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/application/views/detail/index.php
Line: 237
Function: _error_handler
File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/application/controllers/Detail.php
Line: 36
Function: view
File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/index.php
Line: 315
Function: require_once
Severity: Notice
Message: Undefined offset: 0
Filename: detail/index.php
Line Number: 239
Backtrace:
File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/application/views/detail/index.php
Line: 239
Function: _error_handler
File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/application/controllers/Detail.php
Line: 36
Function: view
File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/index.php
Line: 315
Function: require_once
Severity: Notice
Message: Undefined offset: 0
Filename: detail/index.php
Line Number: 246
Backtrace:
File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/application/views/detail/index.php
Line: 246
Function: _error_handler
File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/application/controllers/Detail.php
Line: 36
Function: view
File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/index.php
Line: 315
Function: require_once
Severity: Notice
Message: Undefined offset: 0
Filename: detail/index.php
Line Number: 246
Backtrace:
File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/application/views/detail/index.php
Line: 246
Function: _error_handler
File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/application/controllers/Detail.php
Line: 36
Function: view
File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/index.php
Line: 315
Function: require_once
Severity: Notice
Message: Undefined offset: 0
Filename: detail/index.php
Line Number: 246
Backtrace:
File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/application/views/detail/index.php
Line: 246
Function: _error_handler
File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/application/controllers/Detail.php
Line: 36
Function: view
File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/index.php
Line: 315
Function: require_once