Dewan juri Satu Dekade PR INDONESIA Awards (PRIA) 2025 pada kategori nonpresentasi menitipkan berbagai catatan penting sebagai bahan evaluasi. Apa saja?
JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Setelah melalui proses penjurian yang berlangsung bersamaan dengan sesi presentasi untuk kategori Program PR, Departemen PR, dan Komunikasi SR pada 9–11 Januari 2025, dewan juri Satu Dekade PR INDONESIA Awards (PRIA) 2025 nonpresentasi pada kategori Kanal Digital, Manajemen Krisis, Laporan Tahunan dan Keberlanjutan, serta Owned Media berkesimpulan, entri yang diperlombakan tahun ini mengalami peningkatan secara kualitas.
Meski demikian, dewan juri tetap memiliki catatan untuk perbaikan peserta. Juri kategori Kanal Digital Arya Gumilar misalnya, menyoroti kecenderungan organisasi untuk mengikuti tren tanpa mempertimbangkan esensi komunikasi. "Kreativitas dalam membuat konten yang autentik masih menjadi tantangan," ujar Direktur Data Wave Corpora Indonesia itu menekankan pentingnya kualitas dibandingkan kuantitas.
Senada, juri Tuhu Nugraha yang menjadi tandem Arya menilai, ke depannya peserta perlu lebih konsisten dalam logika dan struktur komunikasi. "Media sosial hanyalah alat. Yang terpenting adalah bagaimana alat ini digunakan untuk komunikasi efektif," tegas Principal of Indonesia Applied Digital Economy & Regulatory Network itu.
Sementara itu pada kategori Manajemen Krisis, juri Dian Agustine Nuriman menyoroti keberagaman industri yang ikut serta di tahun ini sebagai nilai tambah. Namun, Trainer & Consultant di NAGARU Communication itu mencatat, peserta masih kurang mendetail dalam penyusunan strategi krisis. Untuk itu, ia menyarankan peserta agar memperhatikan pembentukan tim manajemen dan komunikasi krisis yang dilengkapi SOP spesifik.
Seakan melengkapi Dian, Maria Puspitasari yang juga menjuri pada kategori Manajemen Krisis menyebut, perhatian penuh terhadap strategi krisis dapat memastikan organisasi siap menghadapi potensi krisis global. "Dengan kondisi ekonomi dan politik yang semakin dinamis, organisasi harus lebih waspada terhadap isu-isu global yang dapat berdampak pada perusahaan," ujar dosen Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia tersebut.
Juri Juniati Gunawan pada kategori Laporan Tahunan dan Laporan Keberlanjutan menegaskan, peserta kali ini masih didominasi oleh perusahaan yang dari tahun ke tahun tampak serius dalam membuat laporan. Oleh karena itu, catatan penting dilempar Guru Besar Universitas Trisakti itu kepada perusahaan yang masih terkesan sekadar membuat laporan. "Laporan harusnya memuat strategi dan kinerja yang terukur dengan angka-angka kuantitatif serta target jelas," tegasnya.
Adapun pada kategori Majalah Internal dan Video Company Profile, juri Titis Widiatmoko mencermati adanya peningkatan aspek desain dan konten peserta. Hal tersebut, kata Head of Operational Kapanlagi Youniverse Yogyakarta itu, baiknya digenapi storytelling yang kuat. “Utamanya untuk video profil perusahaan, harus memiliki alur menarik sehingga dapat mempertahankan perhatian penonton,” pesannya.
Melengkapi Titis, juri Sulistyo di kategori yang sama lebih menekankan inovasi dan keberanian bereksperimen. "Peserta harus terus belajar dan mengasah kemampuan. Jangan takut keluar dari zona nyaman dan mencoba hal baru di dunia kreatif," kata Creative Director DM.ID itu.
Secara umum, dewan juri Satu Dekade PRIA 2025 optimistis kualitas entri pada kategori nonpresentasi akan jauh lebih baik di masa mendatang. Selaras, mereka yakin PRIA akan terus menjadi ajang pembuktian dan peningkatan kualitas komunikasi yang berdampak. (RHO)
Severity: Notice
Message: Undefined offset: 0
Filename: detail/index.php
Line Number: 237
Backtrace:
File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/application/views/detail/index.php
Line: 237
Function: _error_handler
File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/application/controllers/Detail.php
Line: 36
Function: view
File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/index.php
Line: 315
Function: require_once
Severity: Notice
Message: Undefined offset: 0
Filename: detail/index.php
Line Number: 239
Backtrace:
File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/application/views/detail/index.php
Line: 239
Function: _error_handler
File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/application/controllers/Detail.php
Line: 36
Function: view
File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/index.php
Line: 315
Function: require_once
Severity: Notice
Message: Undefined offset: 0
Filename: detail/index.php
Line Number: 246
Backtrace:
File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/application/views/detail/index.php
Line: 246
Function: _error_handler
File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/application/controllers/Detail.php
Line: 36
Function: view
File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/index.php
Line: 315
Function: require_once
Severity: Notice
Message: Undefined offset: 0
Filename: detail/index.php
Line Number: 246
Backtrace:
File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/application/views/detail/index.php
Line: 246
Function: _error_handler
File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/application/controllers/Detail.php
Line: 36
Function: view
File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/index.php
Line: 315
Function: require_once
Severity: Notice
Message: Undefined offset: 0
Filename: detail/index.php
Line Number: 246
Backtrace:
File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/application/views/detail/index.php
Line: 246
Function: _error_handler
File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/application/controllers/Detail.php
Line: 36
Function: view
File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/index.php
Line: 315
Function: require_once