Pengolahan dan peningkatan nilai tambah bauksit saat ini dapat dilakukan di dalam negeri, sehingga semakin mengurangi ekspor bahan mentah mineral Indonesia.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Fase I di Mempawah, yang dikelola BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia, MIND ID, telah menjadi penghubung rantai pasok produksi aluminium hulu-hilir di tanah air. Dengan demikian, pengolahan dan peningkatan nilai tambah bauksit dapat dilakukan di dalam negeri, sehingga semakin mengurangi ekspor bahan mentah mineral Indonesia.
Keberadaan SGAR juga membantu Indonesia mengurangi impor alumina sebagai bahan baku utama produksi aluminium, sehingga berkontribusi pada penghematan cadangan devisa negara. Ke depan, produksi bauksit, alumina, dan aluminium dari Grup MIND ID akan terus meningkat sehingga mampu mewujudkan cita-cita swasembada aluminium Indonesia.
Dengan dampak pada ekonomi makro yang besar, SGAR juga mampu memberikan manfaat signifikan bagi perekonomian daerah, mulai dari peningkatan kinerja ekonomi, penyerapan tenaga kerja, hingga pengembangan ekonomi masyarakat sekitar. Adapun pembangunan SGAR Fase I di Mempawah Kalimantan Barat telah menjadi salah satu motor penggerak pertumbuhan ekonomi wilayah Kalimantan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, pertumbuhan ekonomi Kalimantan meningkat dari 3,18% pada 2021 menjadi 4,94% pada 2022, dan kembali naik menjadi 5,43% pada 2023. Hingga kuartal ketiga 2024, pertumbuhan ekonomi wilayah Kalimantan terus menunjukkan peningkatan, mencapai 5,52% secara C to C.
Serap Tenaga Kerja
Selama masa pembangunan, SGAR telah menyerap lebih dari 2.000 tenaga kerja. Dari total tersebut, sebanyak 70% di antaranya merupakan tenaga kerja lokal. Dalam operasionalnya, SGAR mempekerjakan 881 tenaga kerja, yang sebagian besar berasal dari masyarakat sekitar. Selain itu, PT Borneo Alumina Indonesia (PT BAI) selaku operator dan pengelola SGAR, juga konsisten menjalankan berbagai program sosial untuk mendukung pengembangan ekonomi masyarakat.
Adapun program-program tersebut meliputi pembentukan kelompok UKM Karang Taruna Trikarya, kelompok UKM Ikan Laut, penyelenggaraan Pameran UKM BAI, pelatihan mejuruan menjahit pakaian dengan mesin, hingga pelatihan digitalisasi pemasaran bagi pelaku UMK di sekitar area operasional.
Corporate Secretary MIND ID Heri Yusuf menyampaikan, SGAR dirancang untuk dapat memberikan dampak nyata hingga ke masyarakat daerah. Terlebih lagi, masyarakat di daerah merupakan salah satu pemangku kepentingan utama yang dapat memastikan keberlanjutan hilirisasi bauksit di masa depan. Hal tersebut sejalan dengan semangat Asta Cita Presiden Prabowo Subianto mengenai pembangunan ekonomi dari daerah, demi mewujudkan pemerataan dan pemberantasan kemiskinan.
"MIND ID berkomitmen untuk terus memberikan nilai tambah bagi perekonomian daerah sehingga manfaat dari hilirisasi bauksit dapat dirasakan seluruh masyarakat sesuai dengan amanat Undang-Undang, dan semangat dari Kabinet Merah Putih Presiden Prabowo Subianto," kata Heri.
Di samping itu, dukungan PT BAI juga mencakup bidang pendidikan dan lingkungan, seperti lewat program unggulan bantuan fasilitas sarana-prasarana sekolah, pelatihan keterampilan teknis las dan sertifikasi, serta kursus bahasa Inggris bagi anak-anak di sekitar daerah operasional, hingga inisiatif penanaman 22.000 bibit mangrove dan penghijauan area site dengan menggandeng kelompok tani setempat. “Program-program ini akan terus berlanjut, dan kami berharap dapat menjangkau kelompok masyarakat yang lebih luas, sehingga dampaknya semakin optimal,” pungkas Heri. (adv)
Severity: Notice
Message: Undefined offset: 0
Filename: detail/index.php
Line Number: 237
Backtrace:
File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/application/views/detail/index.php
Line: 237
Function: _error_handler
File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/application/controllers/Detail.php
Line: 36
Function: view
File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/index.php
Line: 315
Function: require_once
Severity: Notice
Message: Undefined offset: 0
Filename: detail/index.php
Line Number: 239
Backtrace:
File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/application/views/detail/index.php
Line: 239
Function: _error_handler
File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/application/controllers/Detail.php
Line: 36
Function: view
File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/index.php
Line: 315
Function: require_once
Severity: Notice
Message: Undefined offset: 0
Filename: detail/index.php
Line Number: 246
Backtrace:
File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/application/views/detail/index.php
Line: 246
Function: _error_handler
File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/application/controllers/Detail.php
Line: 36
Function: view
File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/index.php
Line: 315
Function: require_once
Severity: Notice
Message: Undefined offset: 0
Filename: detail/index.php
Line Number: 246
Backtrace:
File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/application/views/detail/index.php
Line: 246
Function: _error_handler
File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/application/controllers/Detail.php
Line: 36
Function: view
File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/index.php
Line: 315
Function: require_once
Severity: Notice
Message: Undefined offset: 0
Filename: detail/index.php
Line Number: 246
Backtrace:
File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/application/views/detail/index.php
Line: 246
Function: _error_handler
File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/application/controllers/Detail.php
Line: 36
Function: view
File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/index.php
Line: 315
Function: require_once