JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Di tengah ketidakjelasan informasi soal kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen, ada satu hal yang setidaknya membuat masyarakat gembira. Selain memastikan tarif listrik untuk triwulan I 2025 (Januari – Maret) tetap sama seperti triwulan IV 2024, pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) turut memberikan diskon tarif listrik sebesar 50 persen bagi pelanggan rumah tangga dengan daya tertentu.  

Diketahui, diskon listrik tersebut berlaku bagi pelanggan rumah tangga PT PLN (Persero) dengan daya 450 VA hingga 2.200 VA. Insentif ini akan diberikan sepanjang bulan Januari dan Februari 2025. Kebijakan tersebut diatur melalui Keputusan Menteri ESDM Nomor 348.K/TL.01/MEM.L/2024. “Kami juga memastikan dengan sistem layanan pelanggan yang sudah terdigitalisasi, pelanggan dapat dengan mudah untuk menikmati program ini tanpa perlu ada proses registrasi maupun mekanisme berbelit,” jelas Direktur Utama PLN Darmawan seperti dikutip dari siaran pers, Kamis (02/01/2025).

Edukasi dalam Sosialisasi

Sejalan dengan implementasi program diskon tersebut sejak 1 Januari 2025, pemerintah turut mengupayakan sosialisasi agar masyarakat dapat memahami kebijakan tersebut. Dalam pantauan PR INDONESIA, pemerintah yang diwakili Kementerian ESDM dan PT PLN (Persero) sebagai penyedia listrik, tampak mengandalkan pelbagai saluran komunikasi untuk menginformasikan hal tersebut.

Dalam siaran pers Kementerian ESDM yang rilis tepat satu hari sebelum implementasi program, yakni pada 31 Desember 2024, misalnya, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman P. Hutajulu langsung menjelaskan bahwa pelanggan listrik pascabayar dengan daya di bawah 2.200 VA secara otomatis akan mendapatkan diskon tagihan pada Februari - Maret 2025 untuk pemakaian listrik bulan Januari – Februari 2025. Sementara pelangan prabayar, terangnya, akan mendapatkan diskon langsung saat pembelian token listrik.

Tak hanya menginformasikan soal detail program untuk memastikan pemahaman publik, pemerintah dalam momentum ini juga turut mengedukasi masyarakat agar bisa menggunakan listrik secara bijak. Dalam siaran pers yang sama, Jisman menyebut, kebijaksanaan publik dalam menggunakan listrik dapat mendukung kemandirian energi bangsa. (RHO)