JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) baru saja membawa kabar baik dari luar negeri. Pada Jumat (18/10/2024) lalu, institusi di bawah komando Sri Mulyani tersebut memborong penghargaan dalam ajang IPRA Golden World Awards (GWA) 2024 yang berlangsung di Belgrade, Serbia.

Berdasarkan pesan singkat yang PR INDONESIA terima, Kemenkeu dalam ajang bergengsi tersebut memboyong penghargaan pada tiga kategori, meliputi Crisis Management, Communication Research, dan Public Sector. “Kemenkeu mendapatkan treble winners,” tulis perwakilan Kemenkeu yang hadir dalam acara penganugerahan.

Secara rinci disampaikan, Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kemenkeu mendapat penghargaan untuk kategori Crisis Management dan Communication Research. Sementara penghargaan pada kategori Public Sector, diterima Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) berkat program The Asset Manager.

Sebelumnya, program yang mengantar LMAN meraih trofi IPRA GWA 2024 kategori Public Sector itu, sempat pula keluar sebagai SILVER WINNER dalam ajang PR INDONESIA Awards (PRIA) 2023, kategori Program PR subkategori Government PR Edukasi Optimalisasi Aset Negara. Sementara itu pada PRIA 2024 yang puncaknya berlangsung di Bali, Kemenkeu lewat Direktorat Jenderal Pajak menjadi salah satu peserta dengan peraihan piala terbanyak.

IPRA GWA

IPRA Golden World Awards merupakan ajang penghargaan dan apresiasi bagi program public relations (PR) terbaik berkelas dunia. Diselenggarakan pertama kali pada 1990, setiap tahunnya ajang tersebut akan menilai entri yang diikutsertakan berdasarkan keunggulan, relevansi, tujuan konkret, strategi dan taktik kreatif, hingga hasil yang dapat dibuktikan. Adapun pada tahun ini, sebanyak 48 juri ditugaskan dalam penilaian peserta. Masing-masing dari mereka merupakan profesional di bidang komunikasi.

Dilansir dari laman resmi IPRA, ditegaskan bahwa penghargaan GWA hanya diberikan kepada entri yang dinilai memiliki praktik PR dengan strandar internasional tertinggi. “Meski ada banyak penghargaan PR, GWA adalah satu-satunya skema global yang sesungguhnya,” tulis mereka. (lth)