JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Menurut Susan Cain, penulis buku bestseller berjudul Quiet : The Power of Introverts in a World That Can’t Stop Talking, sifat dan karakter introvert justru berharga di industri komunikasi dan public relations (PR). Latifa Sukmah adalah contohnya.

Perempuan lulusan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dari Universitas Gadjah Mada ini berbagi kisahnya kepada PR INDONESIA, Jumat (12/7/2024). Awalnya, ia tidak pernah bercita-cita menjadi PR. “Saya tadinya fokus pada bidang sosial. Namun, dalam perjalanan ‘tercebur’ ke bidang ini,” ceritanya sembari tersenyum.

Meski sempat merasa kurang nyaman berbicara di depan umum, penggemar Harry Styles, penyanyi dan aktor asal Inggris, ini menyadari bahwa komunikasi merupakan bagian penting dari setiap pekerjaan. Terutama pekerjaannya sebagai Community Development Officer di Pertamina EP Sukowati Field. Di sini, ia harus berinteraksi dengan banyak orang, menyampaikan informasi, dan bahkan memengaruhi orang lain dengan baik.

Ia lantas memanfaatkan kepribadian introvert-nya untuk berkomunikasi dengan caranya sendiri. Antara lain, melalui komunikasi privat, interpersonal, visual maupun tulisan. Bagi Latifa, gaya komunikasi harus disesuaikan dengan tujuan dan agenda acaranya. Jika agendanya serius dan formal, ia akan lebih memperhatikan standar dan tata krama. Sebaliknya, jika agendanya santai, ia membangun suasana akrab dengan menggunakan pendekatan interpersonal dan menceritakan sedikit kisah pribadi. “Intinya, kita harus selalu fleksibel dan menyesuaikan diri di setiap situasi,” ungkap bungsu dari dua bersaudara ini.