BALI, PRINDONESIA.CO – Untuk membangun citra positif dan meningkatkan reputasi perusahaan, PT Petrokomia Gresik (PG) menggunakan strategi yang mengandalkan peran karyawan sebagai influencer. Dalam hal ini, perusahaan memanfaatkan SDM-nya untuk memperluas budaya organisasi secara internal.

AVP Media Departemen Komunikasi Korporat PG Try Desriady menjelaskan hal ini saat berbicara di hadapan peserta Kelas 1 The 9^th PR INDONESIA Awards (PRIA) di Bali, pada Rabu (6/3/2024). Menurutnya, karyawan juga berperan sebagai garda terdepan dalam menjaga serta meningkatkan citra positif perusahaan.

Strategi ini diimplementasikan melalui dua taktik, yaitu taktik maintaining dan increasing. Taktik maintaining mencakup dukungan langsung dari manajemen, pembuatan nota dinas, pengumuman bulanan melalui surat digital, pembuatan video profil, dan pembuatan grup WA sebagai sarana informasi.

Sementara taktik increasing mencakup tiga program. Antara lain, EI Squad Growth, EI Squad Camp, dan EI Squad Race. Program-program ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi karyawan melalui pelatihan dan memberikan apresiasi, seperti hadiah iPhone terbaru, MacBook, hingga motor.

Hasilnya, program-program ini mendapat respons positif dari karyawan. Sebanyak 60 karyawan PG dilantik menjadi anggota EI Squad, melebihi target awal sebanyak 57 orang. Di media sosial, kinerja program ini juga mendapat respons baik dengan impresi mencapai 8,1 juta, melebihi target awal 2,5 juta impresi dari total 1.856 konten yang dihasilkan oleh EI Squad pada tahun 2023.

Jangkauan di media sosial mencapai 3,2 juta dengan interaksi sebanyak 527.276. Dengan anggaran sebesar Rp 15 juta, nilai publikasi yang dihasilkan mencapai 1.392.000.000 dari Instagram maupun TikTok. “Sebanyak 83% karyawan setuju EI Squad memberikan informasi terkait perusahaan,” tambahnya.

Pemaparan Try menimbulkan pertanyaan dari Risma Nurismayanti, Pranata Humas Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), terkait kriteria pemilihan anggota EI Squad. Try menjawab bahwa perusahaan tidak memiliki kriteria khusus, karena semua karyawan akan mendapatkan pelatihan untuk membuat konten berkualitas yang termasuk dalam taktik increasing. "Kami memandang semua karyawan sebagai kertas putih," jelasnya. (jar)