Aktif melakukan komunikasi secara dinamis dengan berbagai pihak bisa menimbulkan dampak positif, baik bagi diri, organisasi, ataupun instansi. Komunikasi yang bersifat dinamis menjadi garis yang menghubungkan anggota-anggota dalam suatu kelompok. Menimbulkan adanya dinamika komunikasi.
Oleh: I Gede Alfian Septamiarsa, Pranata Humas Ahli Pertama Biro Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur
JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Dinamika komunikasi pada sebuah kelompok didefinisikan oleh Goldhaber sebagai aktivitas yang dilakukan ketika dua atau lebih orang menyampaikan pesan secara tatap muka. Mereka menyadari keberadaan anggota lain di dalam kelompok memiliki kesamaan kepentingan yang dinyatakan sebagai tujuan untuk mencapai kesepakatan bersama.
Namun tidak semua komunikasi menghasilkan dampak positif atau kesepakatan bersama. Misalkan kita melakukan komunikasi dengan orang lain tetapi ada perbedaan persepsi. Hal itu dapat menimbulkan adanya ketidaksepakatan bersama atau miskomunikasi antara kedua belah pihak. Tidak hanya personal, tetapi permasalahan itu juga bisa terjadi intra atau antar organisasi. Miskomunikasi bisa menimbulkan perselisihan.
Sebenarnya miskomunikasi merupakan hal yang umum terjadi dalam proses komunikasi di tiap perusahaan. Komunikasi dalam perusahaan atau organisasi yang melibatkan banyak orang baik dari lapisan atasan maupun bawahan. Miskomunikasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan salah penerimaan atau salah penanggapan dari suatu komunikasi. Misalkan, Si A menyampaikan suatu pesan kepada Si B. Namun, Si B tidak menangkap pesan Si A secara keseluruhan. Maka, kejadian tersebut dapat dikategorikan sebagai miskomunikasi. Pada akhirnya, miskomunikasi akan berdampak pada misalkan saja rendahnya penyelesaian proyek internal perusahaan, dan akan berdampak lagi kepada proses bisnis perusahaan.
Severity: Notice
Message: Undefined offset: 0
Filename: detail/index.php
Line Number: 237
Backtrace:
File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/application/views/detail/index.php
Line: 237
Function: _error_handler
File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/application/controllers/Detail.php
Line: 36
Function: view
File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/index.php
Line: 315
Function: require_once
Severity: Notice
Message: Undefined offset: 0
Filename: detail/index.php
Line Number: 239
Backtrace:
File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/application/views/detail/index.php
Line: 239
Function: _error_handler
File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/application/controllers/Detail.php
Line: 36
Function: view
File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/index.php
Line: 315
Function: require_once
Severity: Notice
Message: Undefined offset: 0
Filename: detail/index.php
Line Number: 246
Backtrace:
File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/application/views/detail/index.php
Line: 246
Function: _error_handler
File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/application/controllers/Detail.php
Line: 36
Function: view
File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/index.php
Line: 315
Function: require_once
Severity: Notice
Message: Undefined offset: 0
Filename: detail/index.php
Line Number: 246
Backtrace:
File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/application/views/detail/index.php
Line: 246
Function: _error_handler
File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/application/controllers/Detail.php
Line: 36
Function: view
File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/index.php
Line: 315
Function: require_once
Severity: Notice
Message: Undefined offset: 0
Filename: detail/index.php
Line Number: 246
Backtrace:
File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/application/views/detail/index.php
Line: 246
Function: _error_handler
File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/application/controllers/Detail.php
Line: 36
Function: view
File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/index.php
Line: 315
Function: require_once