Secara psikologis, ketika kita ingin mencari informasi di mesin pencari, maka yang kerap diperhatikan hanya halaman satu. Adalah tugas SEO specialist menaikkan web ranking di halaman pertama.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Ketika situs sudah berada di halaman pertama, tapi belum berada di urutan pertama, perlu dievaluasi. Sebab, kondisi ini turut memengaruhi clickthrough rate (CTR). Makin ke bawah, persentase audiens yang mengklik pun makin sedikit.
Lalu, apa hubungannya dengan praktisi public relations (PR)? “Sangat terkait. Terutama dalam upaya meningkatkan keterjangkauan audiens,” kata SEO Lead RIFF Indonesia Eric Leonardi kepada PR INDONESIA di Jakarta, Selasa (11/2/2020). Pun ketika PR ingin membuat kampanye yang efektif.
Untuk mencapai dan memaksimalkan tujuan itu, kata Eric, PR perlu berkolaborasi dengan perusahaan digital marketing dan riset. Contoh, ketika RIFF Belanda membantu meningkatkan awareness situs yang menjual barang-barang bekas untuk mahasiswa di Belanda. Setelah melakukan riset dan survei lalu meramunya menjadi sebuah konten, kemudian distribusikan, hasilnya mencengangkan. Konten tersebut mampu menjangkau 2,82 juta orang.
Lantas di titik mana SEO bekerja? “Dalam artikel tersebut, kami masukkan link. Semakin banyak yang mengklik, mesin pencari akan mengetahui bahwa web tersebut banyak diakses. Popularitasnya otomatis meningkat,” terang Eric.
Bicara tentang popularitas, artikel akan muncul di halaman pertama Google jika banyak yang membagikannya di media sosial. “Google akan mempertimbangkan faktor ini,” ujarnya. Jadi, bukan konten saja yang berpengaruh pada SEO. “SEO tidak hanya soal konten, ada programming, html, javascript,” ujarnya.
Pemahaman Dasar
Eric berpendapat kemampuan PR memahami dasar-dasar SEO sangat diperlukan. “Tidak perlu mendalam,” ujarnya. Langkah pertama, lakukan riset untuk menentukan topik dan kata kunci (keyword) sesuai momentum. Salah satunya, menggunakan Google Keyword Planner.
Eric memberi contoh. Setelah melakukan riset untuk membuat konten di momen Natal, diketahui kata kunci christmas gift lebih banyak digunakan daripada christmas present. Maka, diksi yang sebaiknya kita pakai adalah christmas gift. Mengingat kata kunci tersebut paling banyak dicari pada bulan Desember, maka artikel tersebut diterbitkan Desember.
Kedua, pastikan kesesuaian antara page title dengan meta description. Kata kunci terdapat di judul dan tulisan di bawah judul pada halaman pencarian. “Artikel tidak hanya memuaskan pembaca, tapi juga search engine. Jika kata kuncinya terus diulang, search engine memang paham, namun user (pengguna) akan bosan,” ujarnya. Sebaliknya, jika konten dipahami user, tapi tidak ada kesesuaian antara page title dengan meta description, search engine sulit memberikan posisi untuk halaman web tersebut.
Ketiga, link building. Terdapat link yang mengarahkan user untuk mengetahui informasi lebih lanjut. Sebab, selain awareness, harapan selanjutnya adalah ada aksi dari user. Misalnya, setelah membaca artikel tadi, user menjadi tahu kemudian tertarik untuk mengetahui tentang perusahaan atau produk yang mereka jual.
Di sinilah pentingnya PR memiliki jejaring yang luas dan kemampuan mengelola relasi. Salah satunya, dengan blogger dan rekan media. “Relasi yang baik akan mendorong mereka secara sukarela mengangkat artikel dengan menyertakan link perusahaan kita. Dengan begitu, tingkat popularitas web kita di mesin pencari meningkat,” ujarnya. (rvh)
Severity: Notice
Message: Undefined offset: 0
Filename: detail/index.php
Line Number: 237
Backtrace:
File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/application/views/detail/index.php
Line: 237
Function: _error_handler
File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/application/controllers/Detail.php
Line: 36
Function: view
File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/index.php
Line: 315
Function: require_once
Severity: Notice
Message: Undefined offset: 0
Filename: detail/index.php
Line Number: 239
Backtrace:
File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/application/views/detail/index.php
Line: 239
Function: _error_handler
File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/application/controllers/Detail.php
Line: 36
Function: view
File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/index.php
Line: 315
Function: require_once
Severity: Notice
Message: Undefined offset: 0
Filename: detail/index.php
Line Number: 246
Backtrace:
File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/application/views/detail/index.php
Line: 246
Function: _error_handler
File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/application/controllers/Detail.php
Line: 36
Function: view
File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/index.php
Line: 315
Function: require_once
Severity: Notice
Message: Undefined offset: 0
Filename: detail/index.php
Line Number: 246
Backtrace:
File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/application/views/detail/index.php
Line: 246
Function: _error_handler
File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/application/controllers/Detail.php
Line: 36
Function: view
File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/index.php
Line: 315
Function: require_once
Severity: Notice
Message: Undefined offset: 0
Filename: detail/index.php
Line Number: 246
Backtrace:
File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/application/views/detail/index.php
Line: 246
Function: _error_handler
File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/application/controllers/Detail.php
Line: 36
Function: view
File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/index.php
Line: 315
Function: require_once