Jika makan saja harus dibatasi untuk dan atas nama beragam alasan, maka kekuasaan pun demikian. Begitu pikir pendiri sekaligus CEO PR INDONESIA Group Asmono Wikan. Menurutnya, tak ada kekuasaan yang menyejahterakan bagi warga jika dibangun berdasarkan syahwat kenyang laiknya tengah mengunyah makanan.