Berempati itu semestinya mudah. Namun, dalam praktiknya tidak demikian, bahkan di masa sulit seperti pandemi COVID-19 yang masih menyelimuti seluruh penjuru negeri bahkan dunia, berempati butuh ditumbuhkan. Setiap saat, tiada henti. Terlalu banyak kasus untuk dideret soal pemimpin, tokoh publik, selebritas, pebisnis, hingga pemimpin kelompok, yang sempat kehilangan empati, justru kala tengah sangat dibutuhkan. Akibatnya? Reputasi menjadi terkoreksi, atau bahkan rusak, merugi, hingga tersangkut urusan hukum.