Kini, kehadiran para influencer kerap dianggap penting dalam membantu kampanye PR sebuah korporasi, terutama saat berkomunikasi dengan generasi milenial. Mengapa hal demikian bisa terjadi, dan apakah fenomena ini akan menepikan peranan media arus utama yang selama ini menjadi tulang punggung praktisi PR untuk menyapa khalayaknya?