Penjurian Insan PR INDONESIA 2018 berlangsung di Jakarta, Rabu (17/10/2018). Berbagai kisah dan kesan tergambar selama proses penjurian.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Tahap penjurian mencari para insan PR terbaik telah rampung, Rabu lalu. Proses presentasi di hadapan dewan juri yang terdiri dari Magdalena Wenas (PR INDONESIA GURU), Suharjo Nugroho (Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Public Relations Indonesia), Arif Zulkifli (Pemimpin Redaksi Majalah TEMPO), serta Asmono Wikan (Pemimpin Redaksi PR INDONESIA) berlangsung hangat dan akrab. Adapun aspek penilaian meliputi media relations, riset PR, manajemen isu dan opini publik, government relation, kemampuan mengelola event, dan lain sebagainya.
Jojo, sapaan karib Suharjo, yang ditemui PR INDONESIA usai sesi penjurian mengatakan, kualitas program PR dari masing-masing peserta melebihi ekspektasinya. Ini dikarenakan para peserta mampu menampilkan program yang out of te box. Namun, Jojo menyayangkan karena tak sedikit peserta yang tampil kurang maksimal. Hal tersebut tampak dari tampilan presentasi yang ia nilai belum matang. “Program yang bagus tidak akan terlihat bagus jika tidak bisa dipresentasikan dengan baik,” katanya. “Apalagi ada batasan waktu dalam menyampaikan presentasi. Mereka dituntut mampu memanfaatkan waktu singkat itu untuk menggarisbawahi pencapaian-pencapaian mereka,” imbuhnya.
Beragam kesan terangkum dari para peserta usai presentasi di hadapan juri. Suryanda Stevanus dari Telkomsel, misalnya. Ia mengaku senang mengikuti kompetisi ini. Apalagi jurinya terbilang senior di bidangnya. “Mereka bisa merasakan suka, duka, dan tantangan yang dihadapi oleh profesi PR seperti kami,” ujar lelaki yang akrab disapa Ojid itu.
Pendapat yang sama pun disampaikan Wijaya Laksana, Kepala Corporate Communication Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC). “Para juri memiliki kredibilitas dan reputasi yang sangat baik di industri PR. Saya jadi banyak belajar dari kompetisi ini. Sebab, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan sangat konstruktif dan menyadarkan saya bahwa ada hal-hal yang belum terjawab (dilakukan) dalam pekerjaan saya sehari-hari,” katanya.
Sementara bagi Gilman dari Bursa Efek Indonesia (BEI), dari sekian banyak pertanyaan yang diajukan juri, pertanyaan tentang cara timnya mengelola krisis komunikasi terutama saat menghadapi banjir pertanyaan dari media pascaperistiwa runtuhnya balkon Gedung BEI adalah yang paling berkesan.
Pada hari itu tercatat ada 22 peserta dari lintas instansi kementerian/lembaga, pemerintah daerah, korporasi, BUMN, yang tampil menghadap juri. Mereka adalah peserta yang telah lolos seleksi tahap administrasi. Adapun kategorinya terdiri dari Manager PR/ Corcomm, General Manager PR/ Corcomm, Vice President PR/Corcomm, Kepala Sub Bagian Humas, Kepala Bagian Humas, dan Kepala Biro Humas. Para pemenang akan diumumkan bersamaan dengan acara puncak Jambore PR INDONESIA (JAMPIRO) #4 di Semarang, 9 November 2018. (ais)