Untuk memasyarakatkan program-program prioritas yang dicanangkan oleh BPJS Kesehatan, berbagai strategi khusus dikembangkan untuk menghadirkan citra positif di mata masyarakat.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO - “Sinergi itu menjadi kekuatan PR sebenarnya,” begitu kata Nopi Hidayat, Kepala Humas BPJS Kesehatan, di hadapan Dewan Juri PRIA 2018 di Jakarta, Selasa (7/3/2018). Upaya itulah yang dilakukan Bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Masyarakat (KPHM) BPJS Kesehatan untuk memasyarakatkan program-program dan memberikan citra positif bagi lembaga.
Salah satunya, menggandeng Bidang Kesekretariatan dan Komunikasi Internal (KKI). Bidang yang dikenal dengan nama KKI itu akan memastikan seluruh Duta BPJS Kesehatan mampu berperan menjadi Humas BPJS Kesehatan melalui pengelolaan komunikasi internal yang efektif. Para duta ini diyakini mampu berkontribusi untuk mendukung dua strategi utama Bidang KPHM. Pertama, dengan meningkatkan efektivitas publikasi eksternal secara kuantitatif yang dilakukan melalui satu arah. Kedua, dengan mengoptimalkan efektivitas pengelolaan media yang dilakukan secara dua arah dengan melibatkan pihak eksternal.
Secara struktural, Bidang KPHM termasuk dalam unit Kerja Kesekretariatan Badan yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama BPJS Kesehatan. Adapun unit kerja lainnya yang berada di bawah Kesekretariatan Badan adalah Bidang Kesekretariatan Dewan Pengawas, Bidang Kesekretariatan dan Komunikasi Internal (KKI) dan Bidang Protokol.
Nah, sinergi dengan KKI dianggap penting, terutama dalam rangka membangun kecintaan dan meningkatkan soliditas di kalangan internal. Apalagi, menurut Nopi, babak baru revolusi industri 4.0 telah membuat arus komunikasi semakin sulit dikendalikan. Seiring perkembangan zaman itu, tantangan utama yang dihadapi para insan PR justru datang dari internal organisasi itu sendiri. “Kerja sama ini diharapkan dapat membantu upaya kami, para insan PR di BPJS Kesehatan, untuk dapat menyeleraskan gap antarorganisasi baik di dalam maupun di luar,” ujarnya.
Edukasi
Langkah selanjutnya adalah memberikan edukasi yang matang kepada seluruh Duta BPJS Kesehatan dari berbagai lapisan usia agar mereka aktif mendukung dan mengimplementasikan strategi yang dilancarkan oleh kedua bidang. Selain itu, tentu saja untuk memastikan seluruh lapisan Duta BPJS Kesehatan mampu berperan sebagai humas melalui komunikasi internal yang efektif. “Melalui kolaborasi yang baik antara strategi Bidang KPHM dan Bidang KKI, diharapkan brand BPJS Kesehatan dapat kian membumi di masyarakat dan diterima secara positif,” kata pria berkaca mata itu.
Upaya ini mulai menuai hasil. Organization Image Index BPJS Kesehatan mengalami peningkatan secara signifikan dari 76,71 persen di tahun 2016 menjadi 77,79 persen di tahun 2017. Ke depan, kolaborasi ini dapat berkontribusi mendukung keberlangsungan program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS). Sekaligus dapat mendongkrak kepuasan peserta menuju cakupan kesehatan yang ditargetkan terlaksana selambatnya 1 Januari 2019 mendatang. (ais)