JAKARTA, PRINDONESIA.CO - “Misi kami tidak sekadar perusahaan, tapi ingin memberi dampak,” kata founder dan CEO Bukalapak Achmad Zaky di hadapan pewarta saat konferensi pers di Jakarta, Rabu (10/1/2018). Pelan tapi pasti, upaya itu mulai menunjukkan hasil. Tahun 2017, jumlah kunjungan Bukalapak mencapai 35 juta pengguna per bulan. Itu artinya, sekitar 30 persen warganet pernah mengunjungi Bukalapak, setidaknya dalam sebulan terakhir.  

Hingga akhir tahun lalu, Bukalapak rata-rata memroses 320 ribu transaksi per hari. Di tahun itu pula, jumlah pelapak bertambah dari 1,3 juta (2016) menjadi 2,2 juta UKM (2017). Omzet UKM tumbuh dua kali lipat menjadi rata-rata Rp 30 – 40 juta dalam setahun. “Platform on-line marketplace kami telah dipercaya menjadi penghubung antara pelaku UKM dengan pembeli dari Sabang sampai Merauke,” ujarnya.

Sementara sebagai wujud komitmen Bukalapak mengembangkan talenta anak bangsa, perusahaan yang telah menyerap 1.200 tenaga kerja itu sedang membangun kantor riset teknologi terbesar di Bandung. Tempat itu nantinya akan menjadi pusat pengembangan fitur dan produk sesuai kebutuhan UKM dan pengguna. “Kami kembangkan platformnya, kami didik talentanya,” ujar Zaky seraya berharap UKM semakin efisien menjual produk dan tanpa modal.

Berbagai program dan strategi PR yang kreatif, terdepan dan modern pun disusun untuk mendukung misi tersebut. Tahun ini utamanya memperat hubungan dan dukungan kepada program pemerintah, serta melaksanakan berbagai kegiatan CSR. “Melalui cara-cara ini kami berharap dapat menjangkau publik lebih luas,” kata Evi Andarini, PR Manager Bukalapak.

Sementara dalam rangka membangun engagement dengan para UKM dan pengguna, Bukalapak masih melanjutkan serangkaian program-program menginspirasi seperti Bukatalks, Bukamusik, hingga kopdar rutin di beberapa daerah dan kopdar akbar. rtn