Dari sosoknyalah kita percaya kinerja aparatur sipil negara sudah berubah ke arah yang lebih baik.
Yunita Virdianti - Kasubbag Pelayanan Informasi, Humas dan Protokol Sekda Pemkot Tangerang
JAKARTA, PR INDONESIA.CO - Ada pengalaman tak terlupakan kala PR INDONESIA pertama kali mengenalnya. Usai melakukan sesi penjurian PR INDONESIA Awards (PRIA), Rabu (15/3/2017), Yunita yang sudah di halaman parkir Gedung Dewan Pers, Jakarta, kembali ke lantai enam untuk melakukan sesi testimoni dengan panitia. Ketika ditanya apa yang membuatnya terburu-buru, ia menjawab harus segera pulang untuk memberi ASI bagi sang buah hati.
Aksi heroiknya memenuhi hak ASI untuk si bungsu yang belum genap setahun terjadi lagi saat menghadiri puncak acara PRIA di Bali, Jumat (24/3/2017). Ia menitipkan tabungan ASI kepada rekan kerjanya yang pulang lebih awal. Sesibuk apapun seorang perempuan bekerja, dia tetaplah ibu yang memosisikan keluarga di prioritas pertama.
Akhir Agustus lalu, Yunita membawa harum nama Pemkot Tangerang. Ia terpilih sebagai satu dari lima ICON PR INDONESIA 2017. Padahal menjadi PNS tidak ada dalam daftar cita-cita Yunita. “Mimpi saya menjadi penyiar atau kerja di majalah,” akunya.
Takdir berkata lain. Gempita perhelatan Konferensi Asia Afrika ke-50 di Bandung, pertengahan April 2005, mengubah hidupnya. Yunita kala itu menawarkan diri menjadi liaison officer (LO) tamu negara. Interaksinya dengan pemerintah provinsi Jawa Barat terus berlanjut. Alumni Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran, Bandung itu mendapat tawaran sebagai CPNS. Tahun 2010, ia diangkat menjadi PNS. Enam tahun mengabdi, Yunita terbang ke Belanda melanjutkan kuliah S2 hingga meraih gelar Master of International Communication Management dari The Hague University.
Petualangannya bersama Pemerintah Kota Tangerang dimulai ketika ia mengikuti suami yang merupakan warga Tangerang. Tahun 2015, ia diangkat menjadi Kasubbag Pelayanan Informasi, Humas, dan Protokol Sekda Pemkot Tangerang. Beruntung, Walikota Tangerang Arief Rachadiono Wismansyah adalah pemimpin sadar PR. Ia tahu pentingnya percepatan pelayanan bagi publik. Untuk mewujudkan pemerintah yang efektif, efisien, akuntabel, dan transparan, Pemkot Tangerang berinvestasi besar mewujudkan platform serba digital, termasuk soal informasi.
Gender
Kesungguhan untuk berubah ini membuat seluruh awak Pemkot Tangerang bekerja ekstra. Perbedaan gender tak menjadi isu karena semua pegawai mendapat target yang sama. Perkembangan teknologi membuatnya mampu bekerja tanpa batasan ruang dan waktu. “Secara persentase, saya mungkin tidak terlalu sering turun ke lapangan. Tapi saya siap berdiskusi, berbagi pemikiran, dan menganalisa kapan pun meski hanya mengandalkan kecanggihan teknologi,” katanya.
Atas keseriusan dan arahan Walikota pula, Pemkot Tangerang dinobatkan sebagai Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) terbaik se-Provinsi Banten selama dua tahun berturut-turut.
Sebagai pelaku, ia berani mengatakan, kinerja pemerintah, termasuk humas pemerintah, sudah berkembang luar biasa. Tugas humas pun kian kompleks mulai dari mem-branding kota, mempopulerkan tagline, menyosialisasikan program, hingga menyusun strategi komunikasi kepada publik melalui media konvensional dan owned media. Mereka pun memiliki tim siber yang khusus memonitor dan menanggapi isu yang beredar di sosial media. “Humas Pemkot Tangerang sudah meninggalkan aktivitas gunting-tempel-kliping koran,” ujar perempuan berdarah Sunda dan Sulawesi Tengah.
Ia juga menepis kabar yang menyebut pegawai pemerintah tak bisa berkreasi karena banyak aturan yang membatasi. “Selama ini saya berupaya bekerja out of the box dan profesional, selanjutnya biar orang lain yang menilai,” imbuhnya. Panjangnya birokrasi pemerintah yang sudah menjadi rahasia umum memang memengaruhi koordinasi. Namun, ia tidak memandangnya sebagai ujian, melainkan seni berkoordinasi dan berstrategi.
Soal reputasi buruk yang kadung melekat di wajah pemerintah, Yunita berpendapat, hanya bisa diperbaiki dengan kinerja. Humas Pemkot Tangerang, misalnya, membuktikannya melalui pelayanan publik yang sudah sesuai perkembangan zaman. “Kami tidak pernah lari lagi kalau ditanya soal informasi,” katanya yang mengaku tak memiliki sosok spesifik PR yang dikagumi. rtn