Geliat kecepatan melayani informasi publik juga dirasakan di tubuh humas Pemkot Padang. Upaya ini sekaligus bertujuan untuk menangkal hoaks.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Setidaknya ada 21 tenaga humas yang setiap hari berjibaku menjalankan seluruh fungsi informasi dan komunikasi di Pemerintahan Kota Padang. Bahkan ada kalanya, Kepala Bagian Humas Pemkot Padang Zayadi ikut turun ke lapangan. Jumlah itu seakan masih terasa kurang padahal saat ini humas sudah berdiri sendiri, terpisah dari bagian protokol.
Ketangguhan dalam berstrategi membangun isu dan kecepatan humas menyebarkan informasi makin diuji. Mengingat kota ini menjadi tuan rumah untuk dua kegiatan besar. Yakni, Pertemuan Ulama se-Asia Tenggara, beberapa negara Timur Tengah, Afrika, Eropa tanggal 17 — 20 Juli 2017 dan Hari Pers Nasional 2018. “Kami bertugas melayani semua informasi kepada seluruh masyarakat baik masyarakat Kota Padang maupun nasional,” ujar Zayadi kepada PR INDONESIA melalui sambungan telepon, Selasa, awal Juli lalu.
Semua anggota tim bergerak untuk meliput semua aktivitas baik walikota, wakil walikota, maupun Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Mereka lantas mengejewantahkan hasil liputan itu ke berbagai bentuk seperti artikel, dokumentasi foto, video, bahkan live report. Informasi yang telah dikemas sedemikian rupa itu lantas disebar ke masyarakat dengan banyak cara. Mulai dari via media konvensional (media cetak, televisi, radio, on-line), hingga new media (Facebook, Instagram, Twitter, YouTube). “Penyebaran informasi dan kecepatannya dibutuhkan tidak hanya untuk masyarakat, tapi juga pegawai yang bekerja di pemerintahan,” katanya seraya menambahkan dalam menjalankan fungsinya mereka berkoordinasi dengan Dinas Kominfo.
Menurut Zayadi, strategi ini perlu dilakukan karena saat ini humas berkejaran dengan berita-berita palsu (hoaks). “Kami punya tim untuk mengatasi hoaks. Tiap kali ada hoaks, kami buat berita tandingan,” imbuhnya seraya menambahkan Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah selalu memantau pemberitaan tentang kotanya, bahkan menegur jika ada informasi yang belum tersiarkan ke publik.
Namun, ia berpendapat metode itu tidak cukup tanpa adanya kedekatan antara pemerintah dengan publik. Untuk membangun engagement, mereka kerap melakukan dialog. “Kami bekerja sama dengan tokoh masyarakat, polisi, dan dinas bersangkutan. Ketika terjadi hal yang tidak diinginkan, mereka tidak segan memanggil kami untuk melakukan klarifikasi,” ujarnya seraya menambahkan ada kalanya mereka mengadakan pelatihan kehumasan untuk OPD.
Agamais
Semua informasi yang diberikan kepada publik, Zayadi menegaskan, harus menggambarkan nuansa dan menyiratkan kata kunci yang sama, Kota Padang sebagai kota agamais. “Pesan ini sejalan dengan visi kami sebagai kota agamais dan sejahtera,” katanya.
Agenda bernapas keagamaan digarap seserius ketika mereka mengomunikasikan agenda pemerintah lainnya. Seperti halnya ketika pemerintah mengadakan berbagai kegiatan selama bulan suci Ramadan mulai dari Pesantren Ramadan, Safari Ramadan, sampai Subuh Mubarakah. Acara yang melibatkan walikota dan para pejabat ini bertujuan membangun hubungan emosional antara pemkot sekaligus wahana untuk menyampaikan informasi tentang berbagai program yang sedang dijalankan oleh pemerintah. “Ketika kedekatan sudah terbangun, partisipasi masyarakat diharapkan ikut meningkat,” ujarnya.
Beberapa kali menghadiri event yang diselenggarakan PR INDONESIA, menunjukkan apresiasi Walikota Mahyeldi kepada praktisi PR, terutama kinerja tim humasnya. Secara khusus ia menyampaikan pentingnya peran PR bagi Pemkot Padang yang saat ini sedang giat menata kota. Seperti ketika mereka menangani beragam permasalahan seperti PKL, kemiskinan dan ketidakaturan.
Ia menuturkan pengalaman yang paling membekas adalah ketika pemkot menata jalan sepanjang 22 km sepanjang tahun 2015 — 2016. “Kita bisa melaksanakan penertiban tanpa kekerasan. Ribuan PKL bersedia membongkar lapak mereka tanpa tetes darah dan air mata,” kenangnya. “Kalau kita bisa memberikan kepastian dengan membangunkan tempat yang lebih layak, mereka tidak akan melawan. Tapi upaya itu tidak cukup tanpa dibarengi komunikasi yang baik. Di sinilah peran PR menjadi penting,” katanya. rtn