Belajar dari Tutup Botol Aqua
PRINDONESIA.CO | Kamis, 03/08/2017 | 3.017
Belajar dari Tutup Botol Aqua
Berprinsip "knowing what you say".
Dok. Istimewa

JAKARTA, INDONESIA.CO - Setelah ada pernyataan resmi dari BPOM yang menjamin tidak ada masalah ancaman keamanan pangan terhadap konsumen dan risiko kesehatan yang merugikan selama kondisi kemasan masih tertutup, serta meminta Danone selaku produsen untuk menarik semua produk yang bermasalah, Arif Mujahidin, Corporate Communication Director Danone Indonesia, pun buka suara.

Ditemui usai menjadi pembicara di acara Coffee Morning yang diadakan Perhumas, Jumat (28/7/2017), ia mengatakan, pihaknya bertanggung jawab dan menempatkan kualitas produk sebagai prioritas utama. AQUA memutuskan untuk mengumpulkan produk 330 ml dengan nomor batch tertentu yang tutup botolnya tidak berstandar. 

"Kami juga ingin meyakinkan masyarakat bahwa produk AQUA lainnya dengan tutup botol standar dan tertutup rapat tetap aman dikonsumsi karena telah melalui proses produksi yang ketat dan higienis mulai dari sumber air, proses produksi, hingga distribusi," katanya. Selain itu, AMDK yang diproduksi oleh perusahaannya telah melewati penelitian uji laboratorium dan sudah memenuhi syarat ketentuan Standar Nasional Indonesia (SNI).

Akar Masalah
Berkaca dari cara PR Danone mengatasi kasus tersebut, Arif mengatakan, langkah awal yang harus dilakukan adalah mencari akar masalahnya. "Setelah terkonfirmasi, rule of the tounge PR itu bukan saying what you know, tapi knowing what you say," katanya. Artinya, PR harus memilah apa isi informasi yang mau disampaikan ke publik dan kapan harus dibicarakan. 

Mengingat kasus tersebut berkaitan dengan masalah teknis, maka yang dilakukan PR adalah menunggu hasil investigasi. Setelah terkonfirmasi, laporkan ke lembaga terkait, yakni BPOM. "Selama menunggu hasil investigasi, yang harus dilakukan PR adalah memonitor apakah ada health impact dan seberapa besar dampaknya pada pasar," ujarnya. 

Setelah kondisi tenang, lakukan aktivitas bisnis seperti biasa, tetap mengedepankan prinsip sebagai perusahaan yang bertanggung jawab, terus meningkatkan kualitas produk dan kemasan, melakukan komunikasi dan edukasi baik kepada media maupun publik. "Ajak lagi media dan blogger ke lapangan. Sebar link video proses produksi hingga handling yang dilakukan AQUA selama ini. Cari temen-teman yang benar-benar bisa membantu kita saat itu," katanya.

Yang pasti, Arif memastikan pihaknya mengapresiasi dan menanggapi informasi sekecil apapun terkait perusahaan mereka. Bahkan, sesuai prosedur penanganan keluhan pelanggan, selain melakukan penelusuran dan investigasi, mereka akan melakukan pendekatan personal kepada yang bersangkutan.

Namun, ia menekankan agar tidak panik ketika berhadapan dengan krisis. Ada kalanya kita harus mengendapkan suatu isu yang muncul di permukaan. "Ketika masa itu, lihat reaksinya 10 menit, 1 jam, bahkan 1 bulan kemudian," katanya. Dari sini PR bisa memetakan apakah suatu isu harus diperhatikan segera atau secukupnya. "Jangan jadi PR jumpy, itu sama saja dengan melempar api di api unggun. Tapi jangan juga over defensive," imbuh Arif. rtn

BERITA TERKAIT
BACA JUGA
tentang penulis
komentar (0)
TERPOPULER

Event

CEO VIEW

Interview

Figure

BERITA TERKINI