JAKARTA, PR INDONESIA.CO - Kegiatan ini merupakan penutup dari rangkaian acara Autism Awareness Festival 9 dalam rangka memeringati Hari Autisme Sedunia. Menurut Direktur London School Care for Autism Awareness (LSCAA) dan juga London School Beyond Academy (LSBA) Chrisdina Wempi kegiatan drama musikal yang diikuti oleh siswa LSBA itu memiliki makna dan maksud tersendiri.

Ada banyak pelajaran yang bisa dipetik para siswa sejak proses persiapan. “Penampilan akhir bukanlah segalanya. Dari proses itu mereka belajar menghapal naskah, menunggu, mematuhi aturan, tenggang rasa, dan saling menghormati sesama temannya,” katanya seraya menambahkan drama tentang Peter Pan dipilih karena didalamnya mengandung nilai kesetiakawanan.

Para siswa-siswi LSBA, lanjut Chrisdina, tak hanya berperan sebagai pemain. Mereka  berkontribusi aktif mulai dari property crew hingga bertanggungjawab sebagai operator lampu panggung (lighting crew). Sementara produksi seperti penulisan naskah, pelatih dan tata musik, dibantu oleh tim dari konsentrasi Performing Arts Communication LSPR-Jakarta.

Menurut Direktur LSPR – Jakarta Prita Kemal Gani, drama musikal Peter Pan merupakan penampilan ketiga para siswa LSBA. Tahun lalu, mereka memukau penonton dengan drama musikal berjudul The Grease. Soal kepercayaan penuh yang diberikan siswa LSBA, ia menilai sebagai bentuk dukungan. “Yang mereka butuhkan adalah kepercayaan. Percaya bahwa mereka bisa, percaya bahwa kita adalah bagian terpenting bagi mereka.. dan kita akan melihat mereka berhasil,” ujarnya.

LSCAA dan berbagai aktivitas di dalamnya merupakan program tanggung jawab sosial LSPR – Jakarta. Melalui LSCAA, LSPR – Jakarta berharap dapat mengomunikasikan mengenai autisme kepada masyarakat Indonesia. rtn