Tidak sekadar semakin hebat, pasangan Agustin-Iswar ingin semua lapisan masyarakat bisa merasakan kemajuan Kota Semarang di bawah kepemimpinannya.
SEMARANG, PRINDONESIA.CO - Agustina Wilujeng Pramestuti dan Iswar Aminuddin (Agustin-Iswar) resmi dilantik sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang periode 2025-2030, Kamis (20/2/2025). Keduanya siap tancap gas melayani masyarakat dan mewujudkan visi misi yang telah dirancang untuk menjadikan Kota Semarang semakin hebat.
Terdapat empat fokus Agustin-Iswar terhadap Kota Semarang, yakni menjadikannya Pusat Ekonomi Yang Maju, Berkeadilan Sosial, Lestari, dan Inklusif. Sementara itu ada tujuh misi utama pembangunan yang disebut Misi Semarang Bersatu, Semarang Semakin Hebat. Di antaranya, pemerataan pendidikan, kesejahteraan sosial masyarakat yang toleran dan pembangunan manusia, kesehatan seluruh warga masyarakat, serta infrastruktur kota yang saling terhubung.
Ada pula pemenuhan papan, sandang dan pangan, perekonomian inklusif, kemandirian ekonomi kerakyatan berbasis sumber daya lokal, pengembangan ekonomi kreatif, pelayanan publik berkualitas, bersih, hingga kualitas lingkungan kota dan pengendalian banjir-rob.
Tidak kalah penting, Agustin-Iswar akan mengoptimalkan pariwisata Kota Semarang, mengingat ibu kota Jawa Tengah itu memiliki potensi yang sangat luar biasa. Menurut Agustin, Kota Semarang merupakan Venezia van Java, karena memiliki demografi yang cukup lengkap. “Dari Gombel kita bisa berdiri melihat hamparan Kota Semarang, bisa melihat ujungnya laut. Kita punya sungai yang cukup bagus. Dan (penataan) sudah dimulai pada pemerintahan yang lalu. Ini sudah hebat, dan kita ingin semakin hebat,” terang penerima penghargaan legislator ferbalk (PWI, 2019) dan (TI, 2019) ini.
Tidak sekadar semakin hebat, Agustin ingin semua lapisan masyarakat bisa merasakan kemajuan Kota Semarang di bawah kepemimpinannya. “Semakin hebatnya harus berkeadilan sosial. Semua orang bisa menikmati, turut serta. Tidak meninggalkan kelestarian lingkungan dan inklusif. Tidak boleh ada yang ketinggalan,” kata lulusan Sastra Inggris Universitas Diponegoro tersebut.
Tidak Ada Program 100 Hari
Iswar menyebut, kepemimpinan mereka tidak mengusung program 100 hari pasca dilantik. Sebagai gantinya, katanya, keduanya akan langsung tancap gas menyelesaikan pekerjaan rumah dan melayani masyarakat dengan baik. “Tidak ada target atau program 100 hari setelah dilantik buat kami (Agustin-Iswar-red). Kami siap, banjir misalnya memang menjadi persoalan di Semarang,” kata pria yang sebelumnya menjabat Sekretaris Daerah Kota Semarang periode 2019-2024 itu beberapa waktu lalu.
Iswar melanjutkan, program dan pelayanan yang selama ini telah berjalan dengan baik dan berdampak besar bagi kesejahteraan masyarakat seperti sekolah gratis, penanganan banjir, kesehatan, akan diteruskan dan ditingkatkan. Adapun inisiatif baru, katanya, akan berkaitan dengan bantuan dana Rp25 juta ke setiap RT yang diupayakan di tengah isu pemangkasan anggaran.
“Karena efisiensi yang diharapkan Pak Prabowo adalah kesejahteraan masyarakat yang paling bawah. Kami susun visi-misi tidak terlepas dari RPJPD dan RPJMD. Saya jamin tidak terdampak,” jelas peraih gelar Magister Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Diponegoro itu.
Selain itu, tandasnya, efisiensi anggaran juga tidak akan berpengaruh terhadap anggaran kesehatan dan pendidikan. Iswar menekankan, efisiensi ini dalam rangka memetakan kembali anggaran yang dinilai penting dan perlu, sekaligus mengurangi hal-hal yang kurang perlu. “Yang perlu dipikirkan adalah dampaknya (efisiensi-red), sehingga perlu detailkan lagi, dan mencari solusinya nanti seperti apa,” pungkasnya. (adv)