Cara UBSI Perkuat Kompetensi Manajemen Krisis Mahasiswa PR
PRINDONESIA.CO | Selasa, 18/02/2025
Cara UBSI Perkuat Kompetensi Manajemen Krisis Mahasiswa PR
Siap Hadapi Krisis! UBSI Gelar Workshop Manajemen Krisis untuk Mahasiswa Digital Public Relations
dok. UBSI

JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Relevansi ilmu yang diberikan kepada mahasiswa terhadap kebutuhan di dunia kerja, perlu terus dipastikan perguruan tinggi. Dalam konteks ini, workshop manajemen krisis yang digelar Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) bagi mahasiswa Ilmu Komunikasi pada Selasa, (14/1/2025), bisa dipandang sebagai inisiatif yang baik.  

Sebelumnya, majalah PR INDONESIA edisi 108/Mei-Juni 2024 sempat menghimpun pandangan sejumlah pelaku industri public relations (PR) yang menyoroti adanya ketimpangan antara kompetensi lulusan PR dengan kebutuhan dunia kerja.

Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Public Relations Indonesia (APPRI) periode 2024–2027 Sari Soegondo kala itu menyampaikan, pendekatan pembelajaran yang lebih aplikatif sangat dibutuhkan untuk mengatasi kesenjangan yang ada. “Pendekatan ini akan sangat membantu lulusan PR dalam mengaplikasikan pengetahuan yang mereka peroleh di kelas sesuai dengan konteks pekerjaan yang akan mereka hadapi,” ujarnya kepada PR INDONESIA, Kamis (10/4/2024).

Apa yang dilakukan UBSI ini bisa jadi telah menjawab sedikit dari pandangan Sari. Sebab, dalam workshop yang dibawakan oleh Konsultan Senior Reputasia Strategic Communications Consulting Firm Fardilla Astari itu, mahasiswa semester empat peminatan digital public pelations (Digital PR) dibekali wawasan praktis mengenai cara merancang, mengelola, dan merespons krisis komunikasi secara efektif, hingga mengulas langkah strategis menangani situasi yang berpotensi merusak reputasi.

Kepala Program Studi (Kaprodi) Ilmu Komunikasi UBSI Intan Leliana menegaskan, lewat workshop tersebut pihaknya ingin menghadirkan pembelajaran mengelola krisis dengan pendekatan yang terstruktur, mulai dari perumusan pesan yang tepat hingga pemilihan saluran komunikasi yang efektif. “Mereka juga mendapatkan pemahaman tentang tantangan komunikasi digital serta pentingnya kecepatan dan ketepatan dalam merespons situasi krisis,” ujarnya.

Industri PR Harus Membuka Diri

Selaras dengan upaya yang dilakukan perguruan tinggi untuk memastikan kompetensi lulusan PR relevan dengan kebutuhan dunia kerja, masih dalam majalah PR INDONESIA edisi 108/Mei-Juni 2024, Kaprodi Hubungan Masyarakat Universitas Padjadjaran (Unpad) Centurion Chandratama Priyatna menekankan pentingnya industri membuka diri kepada akademisi. Sehingga, kata pria yang karib disapa Chendi itu, dosen-dosen PR dapat memahami langsung kebutuhan industri.

Selain berharap perguruan tinggi terus meningkatkan kualitas perkuliahan, dan industri membuka diri terhadap akademisi, Sari Soegondo turut menegaskan pentingnya bagi para mahasiswa PR untuk memamerkan kompetensi mereka. Selain keterampilan produksi konten, Direktur Eksekutif ID COMM itu menekankan pentingnya pemahaman konseptual yang lebih dalam. “Misalnya, apa tujuan organisasi, mengapa suatu produk informasi harus dibuat, siapa target sesungguhnya, dan hal lain yang berkaitan,” paparnya.

Melalui workshop manajemen krisis, Intan mengatakan, UBSI ingin menegaskan komitmennya dalam mencetak lulusan yang tidak hanya unggul dalam pemahaman akademik, tetapi juga memiliki keterampilan praktis yang dapat langsung diterapkan di dunia kerja. (RHO)

 

BERITA TERKAIT
BACA JUGA
tentang penulis
komentar (0)
TERPOPULER

Event

CEO VIEW

Interview

Figure

BERITA TERKINI