“Media Relations” dan Responsivitas Jadi Kiat Bangun Reputasi Industri Asuransi
PRINDONESIA.CO | Selasa, 18/02/2025
“Media Relations” dan Responsivitas Jadi Kiat Bangun Reputasi Industri Asuransi
Indonesia Re BrandTalk: Strategi Komunikasi Efektif untuk Membangun Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi
Dok.Pribadi

JAKARTA, PRINDONESIA.CO –  Perusahaan asuransi di Indonesia tengah menghadapi tantangan dalam membangun reputasi, utamanya karena literasi asuransi di masyarakat yang masih rendah. Adapun guna mengatasinya, peran strategis public relations (PR) perlu dikedepankan.

Hal itu yang coba dilakukan PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) (Indonesia Re), melalui forum diskusi interaktif bertajuk "Brand Talk Indonesia Re: Communication Strategy for a Powerful Image" pada Rabu (12/2/2025). Tujuannya, untuk membekali para profesional komunikasi di industri asuransi dengan strategi yang efektif dan relevan.

Direktur Manajemen Risiko, Kepatuhan, SDM, dan Corporate Secretary Indonesia Re Robbi Yanuar Walid mengatakan, dalam konteks tantangan industri asuransi hari ini, peran media massa perlu didorong guna meningkatkan literasi reasuransi.

Dalam konteks ini, ia menekankan, PR di perusahaan asuransi harus proaktif dalam edukasi publik dan membentuk persepsi positif, di samping cakap merespons krisis. "Melalui strategi komunikasi yang terarah, kita dapat memperkuat literasi reasuransi," ujarnya seperti dikutip dari Jpnn.com, Minggu (16/2/2025)

Strategi Penanganan Krisis di Era Digital

Kepada para pelaku industri asuransi, Senior Anchor & Director CNN Indonesia Desi Anwar yang hadir dalam forum tersebut mengatakan, penting bagi PR di perusahaan untuk dapat memastikan akses informasi, transparansi, serta keterbukaan ketika berinteraksi dengan media. “Jurnalis lebih menyukai berita yang memiliki nilai human interest, informasi faktual, serta transparansi dari perusahaan,” ujarnya membeberkan tips menarik atensi jurnalis.

Sementara itu, Associate Director ID COMM Bhayu Sugarda menekankan agar perusahaan untuk segera merespons isu yang berkembang di media sosial, sebelum meluas ke media konvensional.  “Respons yang cepat, tepat, dan empati terhadap pelanggan dapat mencegah eskalasi lebih lanjut,” jelas Bhayu.

Selaras dengan upaya di atas, forum tersebut sepakat bahwa peningkatan literasi asuransi melalui edukasi publik yang inovatif dan berkelanjutan juga harus menjadi fokus utama perusahaan asuransi di Indonesia. Dengan itu diharapkan dapat mengubah persepsi masyarakat serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya asuransi sebagai bagian integral dari perencanaan keuangan yang bijak. (RHO)

 

BERITA TERKAIT
BACA JUGA
tentang penulis
komentar (0)
TERPOPULER

Event

CEO VIEW

Interview

Figure

BERITA TERKINI