JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Sebagai bagian dari upaya mendukung pertumbuhan ekonomi nasional, di sepanjang 2025 ini PT Reasuransi Indonesia Utama (Indonesia Re) akan berfokus pada komunikasi efektif. Tak hanya itu, perusahaan pelat merah ini juga berkomitmen melahirkan inovasi digital dalam strategi komunikasinya di sepanjang tahun.

Direktur Manajemen Risiko, Kepatuhan, SDM & Corporate Secretary Indonesia Re Robbi Yanuar Walid menjelaskan, salah satu prioritas utama dalam strategi komunikasi di 2025 adalah mendukung ekonomi kerakyatan, dan meningkatkan pelayanan yang berdampak langsung bagi masyarakat. “Akan kami wujudkan lewat program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL), edukasi pada aspek environmental, social, dan governance (ESG), serta praktik bisnis berkelanjutan,” ujarnya dalam Rapat Kerja Strategi Komunikasi 2025, Rabu (5/2/2025).

Sejalan dengan itu, lanjut Robbi, di sepanjang tahun ini pihaknya berkomitmen memperkuat branding dan reputasi perusahaan sebagai pemimpin pasar reasuransi yang terpercaya. “Sekaligus sebagai penopang industri asuransi nasional dan perekonomian negara,” imbuhnya.

Transparansi

Di sepanjang tahun ini Indonesia Re diketahui juga punya komitmen memperkuat keterbukaan informasi melalui berbagai platform komunikasi. Robbi percaya, hal itu merupakan kunci dalam membangun kepercayaan pemangku kepentingan.

Sebelumnya, pada 2024 Indonesia Re berhasil meraih penghargaan BUMN Informatif dalam Monitoring dan Evaluasi (Monev) Keterbukaan Informasi Publik, dengan skor 97,20. Selaras, survei persepsi publik menunjukkan kepuasan terhadap transparansi informasi, layanan, serta kekuatan merek Indonesia Re.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Fasilitasi Dukungan Strategis Kementerian BUMN Rachman Ferry Isfianto mengatakan, strategi komunikasi yang dirancang Indonesia Re sejalan dengan visi pemerintah dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. “Dengan strategi komunikasi yang selaras dengan Asta Cita, BUMN diharapkan menjadi motor penggerak ekonomi, membuka lapangan pekerjaan, serta mempercepat industrialisasi,” tandasnya. (RHO)