Sekretariat Universitas Gadjah Mada (UGM) lewat workshop bertajuk Panduan Komunikasi Internal, Jumat (31/1/2025) menghadirkan sejumlah praktisi untuk mengulas berbagai topik penting yang bisa menjadi resep membangun komunikasi efektif, demi jalinan hubungan baik dengan media. Apa saja?
YOGYAKARTA, PRINDONESIA.CO – Membangun hubungan baik dengan media menjadi salah satu tugas utama public relations. Selain membuka peluang mendapatkan pemberitaan yang berimbang, jalinan hubungan baik dengan media juga dapat membantu organisasi dalam pemulihan jika terjadi krisis.
Pembahasan mengenai hal tersebut yang coba difasilitasi Sekretariat Universitas Gadjah Mada (UGM) lewat workshop bertajuk Panduan Komunikasi Internal, Jumat (31/1/2025). Dalam kesempatan itu, sejumlah praktisi dihadirkan untuk mengulas berbagai topik penting yang bisa menjadi resep membangun komunikasi efektif, demi jalinan hubungan baik dengan media.
Mohamad Ryan Saputra lewat topik Pengaplikasian Media Appearance menjelaskan, praktisi PR perlu memastikan beberapa jalur komunikasi dengan media seperti siaran pers, konferensi pers, hingga wawancara dimanfaatkan dengan baik. Selain bisa mengatasi krisis komunikasi, menurutnya, jalur-jalur tersebut dapat meningkatkan semangat transparansi, mengatasi isu sensitif.
Selaras dengan itu, Ryan menekankan pentingnya koordinasi yang baik sebelum menyampaikan informasi kepada media, seperti menunjuk juru bicara yang kompeten. “Selain itu melakukan koordinasi dengan pihak terkait, dan mengutamakan transparansi data untuk hal-hal yang sudah disepakati,” ujarnya seperti dikutip dari siaran pers di laman ugm.ac.id, Minggu (2/2/2025).
Lima Prinsip
Seakan melengkapi pemaparan Ryan, Farchan Noor Rachman lewat topik Publicity Handling and Government Relationship, menyoroti lima prinsip utama yang harus dipegang praktisi PR dalam berkomunikasi dengan media, seperti mengedepankan transparansi, memberikan informasi yang jelas dan jujur, serta responsif dan berempati. “Terakhir, proaktif untuk mengantisipasi potensi masalah dan menyiapkan tanggapan,” ucapnya.
Sementara itu, Dr. Tirta Mandira Hudhi, M.A.B. dalam pemaparan pada topik Build Community Relationship menegaskan kembali, jalinan hubungan yang baik dengan media dapat membangun kepercayaan, yang pada gilirannya akan memperkuat kepercayaan. “Reputasi positif akan menarik mitra baru dan mempertahankan hubungan lama,” ujarnya.
Selain ketiga narasumber di atas, workshop yang berlangsung di Ruang Multimedia 1, Lantai 3 Sayap Utara Gedung Pusat UGM itu turut menghadirkan Winda Pratiwi dengan topik mengenai Setting Communication Officer. Dalam kesempatannya, Winda berpesan agar praktisi PR kiwari selalu berpatokan kepada strategi ketika menyampaikan informasi terutama di media sosial. "Jangan sembarangan memberikan komentar atau konten yang bisa menimbulkan afirmasi negatif," pesannya. (RHO)