Ketua Umum Perhumas Boy Kelana Soebroto melantik pengurus baru periode 2024-2027 dengan menekankan tiga program utama: soliditas organisasi, penguatan Perhumas, dan kolaborasi internasional, untuk membawa kehumasan Indonesia ke tingkat global.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Perhimpunan Hubungan Masyarakat (Perhumas) Indonesia periode 2024 – 2027 Boy Kelana Soebroto, secara resmi melantik pengurus baru untuk masa kerja tiga tahun mendatang pada Sabtu (11/1/2025).
Sebelumnya pada tanggal 23 November 2024, Musyawarah Nasional (Munas) Perhumas ke-15 secara aklamasi telah menetapkan Boy untuk kembali menjabat Ketua Umum. Sebagai formatur tunggal, sesuai dengan Anggaran Dasar Perhumas, Boy memiliki wewenang penuh dalam menyusun kepengurusannya.
Dalam hal ini, pengurus inti BPP Perhumas 2024-2027 yang diketuai Boy, dilengkapi Sekretaris Umum Benny Siga Butarbutar, Bendahara Umum Dewi Assa’ad, Executive Secretary Anggia Bahana Putri, dan akan dibantu delapan Wakil Ketua Umum. Adapun jajaran pengurus Perhumas berasal dari berbagai kalangan dan industri.
Lewat tema besar pelantikan pengurus yang betajuk “Kolaborasi dan Profesionalisme Menuju Humas Berkelas Dunia”, Boy menekankan tiga program utama sebagai acuan kerja para pengurus yang berjumlah total 70 orang praktisi profesional tersebut.
Tiga Fokus Program Kerja
Fokus yang pertama adalah soliditas organisasi yang merupakan fondasi kebersamaan dan kaderisasi. Kedua, penguatan dan pengembangan Perhumas. Ketiga, kolaborasi perluasan kerja sama dan internasionalisasi Perhumas. “Makna mendalam dari ketiga fokus ini adalah langkah strategis untuk menciptakan pengaruh positif yang lebih besar,” ujar Head of Corporate Communications Astra International itu.
Menurutnya, Perhumas tidak hanya sebatas organisasi profesi, melainkan agen perubahan yang memajukan kehumasan, meningkatkan daya saing Indonesia di tingkat global, dan menjadi penghubung berbagai kepentingan untuk kebaikan bersama.
Lebih jauh Boy juga menekankan pentingnya keanggotaan Perhumas dalam masyarakat kehumasan global, khususnya dengan Global Alliance. “Pengalaman panjang Perhumas dalam mengelola tantangan komunikasi lokal dapat memperkaya wawasan Global Alliance. Sebaliknya, Global Alliance memberikan perspektif global yang memperkuat daya saing internasional Perhumas,” imbuhnya.
Secara struktur organisasi, Perhumas Indonesia terdiri dari Dewan Kehormatan, Dewan Penasehat, Dewan Pakar, BPP Perhumas, serta 19 BPC di seluruh Indonesia. Total anggota Perhumas saat ini berjumlah 4000 orang. Sebanyak 3000 di antaranya merupakan profesional kehumasan senior. Sementara 1000 lainnya adalah anggota Perhumas muda yang merupakan praktisi kehumasan pemula dan para mahasiswa perguruan tinggi. (RHO)