Memastikan Efektivitas Komunikasi Bencana Lewat Sinergi dan Optimalisasi Strategi
PRINDONESIA.CO | Senin, 13/01/2025
Memastikan Efektivitas Komunikasi Bencana Lewat Sinergi dan Optimalisasi Strategi
Perhutani KPH Bogor menggandeng Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkompincam) Cigudeg untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam dan gangguan keamanan hutan.
dok. perhutani.co.id

JAKARTA, PRINDONESIA.CO  - Bencana kebakaran yang melahap Los Angeles, California, Amerika Serikat beberapa waktu lalu, turut membuka mata Indonesia akan pentingnya mitigasi gangguan keamanan hutan (gukamhut), maupun bencana alam lainnya. Seperti diketahui, di Indonesia bencana alam merupakan ancaman menahun bagi kelestarian lingkungan dan keselamatan masyarakat. Dalam hal ini, komunikasi bencana yang efektif harus diupayakan.

Jauh sebelum bencana yang melanda Negeri Paman Sam itu, kesadaran akan pentingnya komunikasi bencana dalam rangka memitigasi risiko ditunjukkan Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bogor, yang menggandeng Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkompincam) Cigudeg pada Senin (9/12/2024), untuk meningkatkan kesiagsiagaan menghadapi bencana alam dan gukamhut.

Kepala BKPH Jasinga-Leuwiliang Ade Soma menegaskan, sinergi antara Perhutani dan Forkompincam mutlak diperlukan untuk memastikan penanganan bencana alam dan gukamhut menjadi lebih solid sekaligus responsif. “Tanpa koordinasi, penanganan akan kurang efektif,” ucapnya seperti dikutip dari siaran pers di laman Perhutani, Minggu (15/12/2024).

Dalam sinerginya, Kepala Polsek Cigudeg Kombol Ubo Subroto memastikan kesiapan Forkompincam Cigudeg dalam mendukung langkah2 pencegahan, termasuk patroli, dan pembinaan masyarakat. “Demi meminimalisasi gangguan keamanan hutan, serta risiko bencana alam,” ujarnya.

Strategi Komunikasi Holistik

Guna memastikan efektivitas sinergi, inisiatif yang telah dijalankan KPH Bogor bersama Forkompincam Cigudeg dapat digenapi dengan strategi komunikasi terbaik. Dalam hal ini, mengutip rri.co.id, Rabu (25/9/2024), dosen Fakultas Hukum dan Komunikasi Soegijapranata Catholic University Cecilia Pretty mengatakan, strategi komunikasi bencana yang efektif harus merujuk kepada situasi pra bencana, bencana, dan pascabencana secara matang. Tanpa persiapan strategi yang ajek, terang Cecilia, komunikator akan kesulitan memastikan pesan tersampaikan dengan baik kepada masyarakat.

Namun, komunikasi bencana bukan hanya soal menyampaikan informasi secara cepat dan akurat. Peran tokoh masyarakat, pemimpin lokal, atau bahkan influencer, bisa jadi sangat krusial dan perlu dipertimbangkan demi memastikan pesan diterima dengan baik berbagai lapisan masyarakat.

Menurut Vice President Pinkston Nicole Tidei seperti dikutip dalam artikelnya di PR Daily, Jumat (11/10/2024), dalam konteks komunikasi bencana influencer mampu menjadi penghubung yang kredibel untuk menyampaikan pesan terkait kesiapsiagaan bencana. Ia menitikberatkan kemampuan tersebut kepada konten bikinan influencer dapat menjangkau khalayak lebih luas.

Dalam konteks sinergi KPH Bogor bersama Forkompincam Cigudeg, penggabungan strategi komunikasi terbaik dengan kekuatan media sosial, tokoh masyarakat, dan koordinasi lintas lembaga, dapat menghasilkan pendekatan holistik yang tidak hanya meningkatkan kesiapan masyarakat menghadapi bencana, tetapi juga memperkuat hubungan antar stakeholder. (RHO)

 

BERITA TERKAIT
BACA JUGA
tentang penulis
komentar (0)
TERPOPULER

Event

CEO VIEW

Interview

Figure

BERITA TERKINI