JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Hal-hal sederhana dalam dunia komunikasi bisa jadi memiliki dampak yang luar biasa. Oleh karena itu, komunikator termasuk praktisi public relations (PR), harus punya kepekaan lebih tinggi agar bisa melihat dan memanfaatkan setiap kesempatan yang muncul untuk menyukseskan tujuan komunikasi.

Sebagaimana tiga tips komunikasi berikut ini. Sekilas mungkin tampak sepele, tetapi jika diimplementasikan dengan baik, dampaknya bisa jadi sangat krusial terhadap relasi antara komunikator dan komunikan. Dilansir dari PR Daily, (3/1/2025), berikut uraiannya.

1. Memahami Sebelum Merespons
Efektivitas komunikasi bisa sangat bergantung pada perhatian terhadap lawan bicara. Dalam hal ini, praktisi PR perlu mendengarkan lawan bicara secara aktif guna memahami konteks, menunjukkan empati, dan memberikan respons secara relavan.

Sebagai contoh, dalam komunikasi kebijakan pencabutan subsidi BBM, pemerintah menghadapi tantangan besar berupa kritik dari masyarakat. Namun, dengan memahami secara menyeluruh keluhan dan umpan balik dari berbagai pihak, pemerintah kemudian dapat berkomunikasi dengan efektif dan relevan.

2. Menyampaikan Pesan Secara Sederhana
Pesan yang berbelit-belit dapat membingungkan audiens. Dalam hal ini, kesederhanaan bukan hanya merujuk pada penggunaan kata atau bahasa, tetapi juga bisa berupa pendekatan komunikasinya. Komunikasi menyoal literasi keuangan, misalnya, pernah dijalankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan menggunakan pendekatan yang sederhana, yakni melalui iklan animasi dan video edukasi yang mudah dipahami.

3. Menarik Perhatian Tanpa Menyinggung

Sisipan humor dalam komunikasi, jika ditempatkan dengan tepat, dapat membangun komunikasi yang lebih hangat dan cair. Sejalan dengan itu, pesan yang disampaikan juga bisa lebih mudah diingat. Namun, praktisi PR harus hati-hati, jangan sampai humor yang disisipkan menyinggung audiens.

Penggunaan humor yang tepat dapat dilihat dalam komunikasi kampanye salah satu transportasi daring di Indonesia. Di sana, mereka merekam situasi sehari-hari seperti kemacetan dengan cara yang komikal, sehingga audiens bisa lebih mudah menerima dan mengingat pesan yang dikomunikasikan.

Tiga tips ini menunjukkan bahwa komunikasi yang efektif tidak harus rumit, tetapi membutuhkan kesadaran, empati, dan persiapan. Dalam konteks keberagaman, penerapan tips ini dapat membantu individu dan organisasi menciptakan hubungan yang lebih baik, Sebagai praktisi PR, menerapkan prinsip-prinsip ini dapat memberikan dampak besar. (RHO)