JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Perjalanan kompetisi PR INDONESIA Awards (PRIA) resmi menginjak satu dekade. Hari ini, bertempat di Jakarta, Selasa (7/1/2025), PR INDONESIA dan dewan juri dengan hangat menyambut para peserta The 10^th PRIA 2025 untuk berlaga di ajang yang bertujuan mengukur kinerja para praktisi komunikasi instansi maupun korporat sepanjang satu tahun terakhir.

Seperti penyelenggaraan sebelumnya, penjurian kali ini akan berlangsung selama empat hari berturut-turut dari tanggal 7 - 10 Januari 2025. Sebelum memulai sesi, founder sekaligus CEO PR INDONESIA Group Asmono Wikan yang juga duduk di bangku juri, menyempatkan waktu untuk menyapa dan memberi semangat kepada para peserta.

Secara pribadi, Asmono mengaku sangat menantikan sesi penjurian ini. Terlebih karena pendekatan kompetisi di PRIA 2025 mengadopsi standar internasional, seperti penerapan seleksi berbasis esai. “Pendekatan ini kami adopsi agar ada proses yang terukur, dan perjalanan satu dekade PRIA menunjukkan perkembangannya,” ujar Asmono dalam sambutan membuka penjurian, Selasa (7/1/2025).

Kepada para peserta, Asmono menekankan pentingnya memperhatikan durasi secara efektif dan efisien saat menyampaikan program dan kinerja departemen PR. Ia berharap, para peserta dapat menampilkan presentasi yang optimal, agar dewan juri juga bisa memberikan penilaian yang maksimal. “Semoga ada banyak hal inspiratif dari Bapak/Ibu sekalian, yang bisa kita adaptasi untuk praktik PR di organisasi masing-masing,” imbuhnya.

Tak lupa, Asmono menyampaikan terima kasih terhadap dukungan yang selama ini telah diberikan kepada PR INDONESIA. Sebab, berkat dukungan tersebut, selama satu dekade PRIA telah menjelma ajang kompetisi yang prestisius dan senantiasa mendapatkan pengakuan dari para pelaku PR dari tahun ke tahun.

Selaras, Asmono juga mengajak seluruh peserta berbangga hati dan menjadikannya motivasi, karena sejumlah organisasi yang pernah mengikuti dan memenangkan PRIA di tahun-tahun terdahulu mendapatkan pengakuan internasional di penghujung 2024. IPB University, Asuransi Astra, dan Maverick Indonesia, misalnya, sukses meraih penghargaan di ajang AMEC Global Communication Efectiveness Awards 2024 di London.

“Kita patut berbangga, karena kebetulan program yang dibawa ke kancah global itu merupakan program yang pernah diikutsertakan di PRIA. Ini membuktikan praktik PR tanah air sejajar dengan dunia,” tambahnya.

137 Entri Presentasi

Penjurian kali ini dibuka dengan sesi presentasi untuk kategori Program PR dan Departemen PR. Di kategori ini, tercatat ada 68 entri yang berhasil lolos ke babak final. Pada hari pertama, 34 entri akan dihadirkan ke hadapan dewan juri.

Adapun para juri untuk kategori Program dan Kategori PR meliputi Asmono Wikan (PR INDONESIA), Fardila Astari (Co-Founder Reputasia Strategic Communications), Hifni Alifahmi (Dosen Universitas Sahid & MM Komunikasi UI), Ika Sastrosoebroto (CEO Prominent PR), dan Magdalena Wenas (Founder & Senior Advisor PRSociety Communication Management).

Sementara yang akan menjuri pada kategori Komunikasi SR adalah Asmono Wikan (PR INDONESIA), Sam August (Ketua Bidang Hukum dan Advokasi Asosiasi Perusahaan Public Relations Indonesia), Verlyana Hitipeuw (CEO & Principal Consultant Kiroyan Partners), Mohamad Fahmi (Partnership ID), dan Mirana Bandi (Dosen Bakrie University).

Tahun ini terhimpun ada 137 entri yang akan berpresentasi. Entri tersebut terentang dari kategori Owned Media, Kanal Digital, Manajemen Krisis, Laporan Tahunan, Program PR, Departemen PR, hingga Komunikasi SR. Jumlah entri yang masuk ke meja panitia menunjukkan antusiasme peserta berpartisipasi dan merayakan satu dekade perjalanan PRIA.

Seluruh karya mereka selanjutnya akan dinilai oleh 18 juri yang kompeten di bidangnya masing-masing. Ikuti terus perkembangan informasi terkini terkait perjalanan kompetisi PRIA #10 hanya di  www.prindonesia.co dan humasindonesia.id. Selamat berkompetisi! (lth)