Chatrine Siswoyo: Dahaga Akan Tantangan
PRINDONESIA.CO | Jumat, 06/12/2024
Chatrine Siswoyo: Dahaga Akan Tantangan
Sosok Chatrine Siswoyo - Senior Advisor Vero for ASEAN
Dok.Pribadi

JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Tidak ada yang bisa menebak ke mana jalan hidup akan membawa manusia. Tidak pula Chatrine Siswoyo. Lulusan Hubungan Internasional Arcadia University, Pennsylvania ini tidak pernah menyangka kalau perjalanan karier yang ia mulai sebagai wartawan Voice of America (VOA), Washington, D.C., akan membawanya menyelami bidang public relations (PR) sampai detik ini.

Kepada PR INDONESIA, Kamis (5/12/2024), perempuan yang kini menjabat Senior Advisor Vero for ASEAN itu mengaku, keputusan terjun ke sisi lain dunia komunikasi ini didasari ajakan seorang praktisi PR Indonesia, yang ia temui semasa bekerja di media milik pemerintah Amerika Serikat. “Saat itu saya mewawancarai Menteri Perdagangan periode 2004-2011 Mari Elka Pangestu di Washington. Praktisi PR yang mendampingi beliau menawarkan saya pulang dan berkontribusi untuk bangsa lewat jalur PR,” kenangnya.

Dahaga akan tantangan membuat Chatrine, begitu ia karib disapa, tidak pikir panjang untuk menangkap peluang yang dibentangkan pendamping narasumbernya itu. Perjalanan di VOA pun ia genapkan setahun. Pada 2010, ia tinggalkan negeri asing yang telah ditapakinya sejak usia 17 tahun, dan memasuki belantara PR sebagai Associate di Burson-Marsteller.

“Sebagai seseorang tanpa latar belakang PR, saya belajar banyak di agensi itu, hingga kemudian di 2011 dipercaya PhiIips Indonesia menjadi Head of Communications,” ujarnya sambil menggarisbawahi satu peran pentingnya di sana, yakni memimpin Philips Indonesia menjadi salah satu perusahaan yang pertama meluncurkan kampanye digital.

Sebelum berlabuh di Vero pada April lalu, dunia PR yang menurut Ibu dua anak ini selalu punya dinamika menantang, membawanya ke sejumlah perusahaan ternama dengan berbagai peran. “Tantangan terbesar ketika bergabung ke Vero adalah kembali menetapkan mindset sebagai praktisi PR di agensi,” ucapnya.

Setiap Pertemuan Adalah Inspirasi

Di jabatannya sekarang, Chatrine memiliki kesibukan tak menentu. Meski demikian, pendengar segala macam jenis musik ini bersyukur punya fleksibilitas dalam bertugas. “Saya selalu berusaha menyelesaikan rapat sebelum anak-anak pulang sekolah,” paparnya menegaskan diri untuk senantiasa memberikan perhatian kepada anak. 

Menggenapi perhatian kepada anak di sela kesibukan hari kerja, waktu luang di akhir pekan pun ia dedikasikan bersama keluarga. Adapun untuk me-time, katanya, nyaris dihabiskan dengan menonton dokumenter kriminal yang memancing pemikiran kritisnya, atau sekadar memasuki supermarket tanpa alasan pasti. “I can just walk into supermarket. Walking aimlessly,” ujarnya malu-malu menjelaskan hobi yang terbilang unik itu.

Perempuan yang mengaku bisa hidup di mana saja asalkan ada makanan Indonesia ini selalu memetik inspirasi dari setiap pertemuan. Meski terdengar klise, tetapi Chatrine telah membuktikan kalau cerita dari orang-orang berhasil memberikan perspektif segar, sebagaimana itu yang membukakan jalan karier dan perhatian khususnya soal inklusivitas.

Saat ini, Chatrine punya mimpi besar membuka akses yang setara bagi anak berkebutuhan khusus, entah dalam bentuk advokasi atau fasilitas pendidikan. “Saya sudah mulai membicarakan perhatian ini kepada pihak yang lebih memahami industrinya, dan berharap dari sana bisa berkembang,” pungkasnya. (RHO/LTH)

 

BERITA TERKAIT
BACA JUGA
tentang penulis
komentar (0)
TERPOPULER

Event

CEO VIEW

Interview

Figure

BERITA TERKINI