L’Oréal Berbagi Inspirasi
PRINDONESIA.CO | Kamis, 03/11/2016 | 1.637
L’Oréal Berbagi Inspirasi

JAKARTA, PR INDONESIA.CO - Bertempat di L’Oréal Academy, Jakarta, Kamis, 27 Oktober lalu, para alumni berbagi kisah inspiratif tentang  peningkatan  taraf penghidupan yang mereka alami  pasca-mengikuti pelatihan BFBL.


Ati Nurhaeti, contohnya. Setelah memiliki kompetensi di bidang tata rias, alumni angkatan kelima BFBL Cianjur ini diterima bekerja di salon. Hasil penghasilannya, ia dedikasikan untuk ketiga anak, ibu serta neneknya. Ati merupakan tulang punggung keluarga setelah sang suami yang bekerja sebagai TKI dinyatakan hilang di luar negeri. 


Umesh Phadke, Presiden Direktur PT L’Oréal Indonesia, mengatakan, dunia tata  rambut di negara ini menyimpan  potensi  luar  biasa  dan  terus  berkembang. Terdapat sekitar 117.000 salon di Indonesia dengan nilai pasar sebesar Rp 1,3 triliun di tahun 2016. Namun, terkendala keterbatasan jumlah tenaga kerja terampil. Program BFBL lahir untuk menjawab tantangan itu. "Profesi tata rambut dapat  ditekuni  siapapun  tanpa  melihat  latar  belakang  sosial, ekonomi  maupun  pendidikan. Yang  diperlukan hanya kemauan dan ketekunan," katanya.


Dalam menjalankan programnya, L’Oréal  Indonesia bekerja sama dengan Yayasan Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA), dan Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) pada pertengahan 2016. Menurut  Melanie  Masriel,  Head  of Communications L’Oréal Indonesia, program CSR yang telah berlangsung selama tiga tahun ini telah membuka tujuh  pusat pelatihan (Kerawang, Cianjur, Sukabumi, Bekasi, Pontianak, Mataram, Jakarta), melatih 416 orang melalui kelas-kelas berstandar kualitas kurikulum internasional selama 4,5 bulan dan program magang selama 1,5 bulan. "Sampai saat ini, sebanyak 63% lulusan BFBL telah melanjutkan karier di bidang tata rambut, mulai dari yang bekerja di salon, salon keliling, salon musiman, hingga membuka salon sendiri," ujarnya bangga.


Patricia  L.  Viola, National Education Manager Matrix  Indonesia, menambahkan, "Industri tata rambut menjanjikan dan memegang peranan kunci bagi perempuan. Dengan kegigihan dan kerja keras mulailah mengganti pertanyaan ‘Mengapa nasib saya begini? Mengapa hidup saya penuh cobaan?’ dengan ‘Bagaimana saya bisa bangkit dan menghidupi keluarga?’" katanya. rtn

BERITA TERKAIT
BACA JUGA
tentang penulis
komentar (0)
TERPOPULER

Event

CEO VIEW

Interview

Figure

BERITA TERKINI