Menurut pendiri sekaligus CEO etKomunika Herry Ginanjar, pengelolaan stakeholder yang etis bukan hanya tanggung jawab moral saat menjalankan inisiatif ESG dan keberlanjutan. Lebih dari itu, pengelolaan stakeholder merupakan bagian penting dari implementasi dan perumusan strategis yang sama. Seperti apa?
Oleh: Herry Ginanjar, CEO dan pendiri etKomunika, pakar stakeholder management dan ESG
JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Mengapa tujuan environmental, social, governance (ESG) dan sustainability (keberlanjutan) membutuhkan pengelolaan stakeholder yang efektif? Pertanyaan ini muncul seiring fenomena perusahaan di seluruh dunia yang semakin sadar terhadap pentingnya isu-isu sosial dan lingkungan.
Dalam konteks ini, stakeholder memainkan peran penting mendorong perusahaan untuk mengadopsi praktik bisnis yang berkelanjutan. Stakeholder tidak hanya menerima konsekuensi dari keputusan dan operasi bisnis, mereka juga dapat berkontribusi pada keberlangsungan perusahaan. Keterlibatan dan dukungan mereka dapat membantu membentuk visi, misi, dan nilai-nilai perusahaan, serta mengarahkannya menuju keberlanjutan.
Oleh karena itu, pengelolaan stakeholder yang etis bukan hanya tanggung jawab moral saat menjalankan inisiatif ESG dan keberlanjutan, tetapi menjadi bagian penting dari implementasi dan perumusan strategis yang sama. Bekerja sama dengan stakeholder memungkinkan perusahaan untuk memahami lebih dalam tentang isu-isu lingkungan dan sosial yang relevan, membangun reputasi positif di komunitas bisnis, dan menciptakan hubungan yang saling menguntungkan dengan stakeholder.