Ada yang menarik dalam perhelatan Anugerah HUMAS INDONESIA (AHI) 2024. Salah satu peserta menyajikan pendekatan GOST Framework dalam pemaparan entri "Program Kehumasan". Apa itu?
JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Penjurian Anugerah HUMAS INDONESIA (AHI) 2024 telah memasuki tahap final. Sebanyak 41 entri yang berhasil lolos ke tahap presentasi bersaing ketat untuk menampilkan inovasi terbaik dalam bidang komunikasi dan keterbukaan informasi publik. Selama dua hari penjurian yang berlangsung secara hibrida di Jakarta, Senin-Selasa (9-10/9/2024), para peserta dari berbagai instansi berusaha memikat lima juri dengan karya terbaik mereka.
Salah satu peserta yang mencuri perhatian adalah Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Dikti). Instansi ini menjadi satu-satunya yang mengadopsi GOST Framework untuk menyusun strategi kehumasan. Strategi ini dipresentasikan oleh Public Relations Manager Ditjen Dikti Iril Pramadhana melalui entri "Program Kehumasan".
Dilansir dari laman Kent State University, GOST Framework adalah kerangka kerja yang membantu organisasi menetapkan tujuan yang jelas untuk mendukung keberhasilan strategi komunikasi. Model ini pertama kali dikembangkan oleh pendiri Strategic Thinking Institute, Rich Horwath, pada tahun 2009. GOST sendiri terdiri dari empat komponen utama, yakni goal (tujuan), objective (sasaran), strategy (strategi), dan tactics (taktik).
Kembali kepada Iril. Dalam presentasinya, ia menjelaskan cara GOST Framework diterapkan dalam penyusunan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Mandiri 2023. Sebagai informasi, MBKM merupakan inisiatif Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang diluncurkan pada 2020 untuk mencetak lulusan yang sesuai dengan kebutuhan industri. Sementara itu, MBKM Mandiri memberikan kebebasan penuh kepada perguruan tinggi untuk merancang, membiayai, dan melaksanakan program tanpa intervensi pemerintah.
“Kami menerapkan visi Indonesia Emas 2045 melalui percepatan pendidikan. Harapannya, MBKM yang sudah berjalan selama empat tahun, bisa mandiri di tahun 2024 dengan dukungan pemangku kepentingan yang kuat,” ungkap Iril saat memaparkan aspek goal dalam penerapan GOST Framework, Senin (9/9/2024).
Ia juga menambahkan bahwa komponen objective dari pendekatan ini difokuskan pada peningkatan partisipasi dan kemandirian perguruan tinggi. Ditjen Dikti menargetkan 20 persen perguruan tinggi di Indonesia telah menjalankan MBKM Mandiri dan menciptakan 600 ribu peserta mahasiswa.
Kolaborasi “Pentahelix”
Untuk mencapai target tersebut, ada tiga strategi utama yang diterapkan dalam Program MBKM Mandiri. Strategi tersebut meliputi pendekatan berbasis pemangku kepentingan agar program tepat sasaran, capaian publikasi dan dampak pelaksanaan MBKM Mandiri, serta penyelenggaraan kegiatan untuk meningkatkan kesadaran dan urgensi MBKM Mandiri. Sedangkan untuk taktik, Ditjen Dikti menggunakan model paid, earned, shared, and owned media (PESO) untuk memastikan keberhasilan program.
Iril menegaskan bahwa kesuksesan program MBKM Mandiri sangat bergantung pada kolaborasi yang kuat. “Kami membutuhkan dukungan melalui kolaborasi pentahelix,” ujarnya.
Menurutnya, keterlibatan aktif dari lima elemen utama, yaitu pemerintah, dunia usaha, akademisi, komunitas, dan media, sangat penting untuk memastikan MBKM Mandiri berjalan efektif dan berkelanjutan. Dengan kolaborasi yang kuat, program ini diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang siap bersaing di pasar global dan mendorong inovasi di berbagai sektor.
AHI 2024
AHI merupakan ajang kompetisi kinerja departemen komunikasi atau biro humas di setiap kementerian, lembaga, pemerintah daerah, perguruan tinggi, badan layanan umum, BUMN, BUMD, korporasi swasta, NGO, dan sektor lainnya se-Indonesia. Pada AHI 2024, penilaian akan dilakukan terhadap kinerja sepanjang periode 1 Agustus 2023 hingga 31 Juli 2024.
Tahun ini, kompetisi yang mengusung tema besar “Profesionalisme Humas untuk Indonesia Emas”, diikuti oleh total 240 entri dari 62 instansi. Dari total tersebut, sebanyak 41 entri lolos untuk bersaing lewat sesi presentasi, sementara sisanya nonpresentasi.
Khusus untuk sesi presentasi, akan ada 16 entri di kategori Pelayanan Informasi, 10 entri di kategori Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Terbaik, dan 15 entri di kategori Program Kehumasan. Di hari pertama penjurian, sebanyak 24 entri dari 13 instansi akan mempresentasikan entri masing-masing. Sisanya, 17 entri akan melakukan presentasi pada Selasa (10/9/2024).
Para pemenang selanjutnya akan diundang untuk menghadiri acara puncak di Yogyakarta tanggal 8 – 10 Oktober 2024. Selama tiga hari berturut-turut, acara puncak AHI 2024 akan diisi oleh workshop dan ditutup dengan penganugerahan pemenang.
Ikuti terus perkembangan dan informasi terkini mengenai AHI 2024 hanya di prindonesia.co dan humasindonesia.id. (AZA)