Membangun rasa kepemilikan dari semua elemen warga negara, termasuk akademisi dan praktisi komunikasi, menjadi salah satu aspek terpenting dalam pembangunan dan pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur. Khususnya, untuk memperkuat kolaborasi dalam menyuarakan proyek terbesar pemerintah pascareformasi.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Untuk mewujudkan proyek terbesar pemerintah pascareformasi, pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur, bukan hanya dalam aspek pembangunan yang membutuhkan banyak kerja sama, tetapi juga dalam hal komunikasi publik.
Apalagi sejak dimulainya tahap pertama pembangunan IKN pada tahun 2022, opini publik terpecah. Pendukung ide Presiden Joko Widodo (Jokowi) di pengujung masa jabatannya ini lebih sedikit dibandingkan dengan mereka yang sinis hingga skeptis.
Oleh karena itu, diperlukan sinergi antar berbagai pihak untuk melakukan navigasi komunikasi agar seluruh masyarakat dapat menerima pembangunan dengan anggaran mencapai Rp 466 triliun ini sebagai bagian dari visi Indonesia Emas 2045, seperti yang disampaikan oleh Troy Harrold Pantouw, Staf Khusus Bidang Komunikasi Publik sekaligus Juru Bicara Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) kepada PR INDONESIA, Kamis (18/7/2024).
Pria yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua Sub Bidang Komunikasi Publik Satuan Tugas Penanganan COVID-19 itu menekankan pentingnya rasa kepemilikan dari semua elemen warga negara untuk memperkuat kolaborasi dalam menyuarakan mega proyek super prioritas ini. “IKN bukan milik Pak Jokowi atau Kepala OIKN, melainkan milik semua orang. Ini adalah proyek multistakeholder,” ujarnya tegas saat ditemui PR INDONESIA dalam kegiatan silaturahmi yang diselenggarakan oleh Asosiasi Perusahaan Public Relations Indonesia (APPRI) di Jakarta, Sabtu (4/5/2024).
Khusus kepada praktisi komunikasi di agensi public relations (PR), Troy berharap sinergi dapat dibangun terutama dalam pemanfaatan media sosial untuk mendukung pembangunan IKN. Ia percaya bahwa partisipasi agensi PR dengan berbagai spesialisasi yang dimiliki dapat menjangkau beragam latar belakang pengguna media sosial. “Dengan cara ini kita bisa mencapai semua segmen audiens,” lanjutnya.
Troy meyakini bahwa keterlibatan agensi PR dalam komunikasi pembangunan IKN dapat membantu menjaga keseimbangan di masyarakat lokal yang mungkin terganggu akibat perubahan besar. Ia juga menyoroti potensi investasi dari perusahaan-perusahaan yang diwakili oleh agensi PR. “Teman-teman PR bisa berbicara kepada perusahaan yang menjadi mitra mereka untuk membangun storytelling yang menarik agar perusahaan-perusahaan tersebut tertarik untuk berinvestasi,” tambahnya.