Biro Hubungan Masyarakat (Humas) Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) rutin menggelar kunjungan publik ke kantor mereka. Apa tujuannya?
JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Biro Hubungan Masyarakat (Humas) Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) menerima kunjungan lebih dari 80 siswa kelas 7 MTs Al-Wathoniyah Al-Hamidiyah di Gedung 3 Kemensetneg, Jakarta, Senin (26/8/2024). Melalui kunjungan itu, para siswa diberikan kesempatan belajar langsung mengenai peran Kemensetneg dalam mendukung kerja presiden dan wakil presiden.
Kepala Biro Humas Kemensetneg Eddy Cahyono Sugiarto menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan bagian dari upaya pihaknya mengembangkan program multi-stakeholder engagement. Tujuan utamanya, memberikan edukasi terkait peran vital Kemensetneg dalam membantu kerja kepala negara, dan melibatkan publik dalam proses pemerintahan. “Ini salah satu bentuk kami membuka diri dalam komunikasi publik,” ujarnya kepada awak PR INDONESIA.
Eddy melanjutkan, kegiatan kunjungan tersebut rutin digelar bagi berbagai kalangan masyarakat. Untuk masing-masing kunjungan, katanya, Humas Kemensetneg akan memfasilitasi peserta dengan tema yang dapat disesuaikan. Misalnya, tentang pengelolaan komunikasi presiden. “Kami akan jelaskan bagaimana humas presiden bekerja, serta pemanfaatan media baru,” paparnya.
Di samping itu, topik lain seputar pemerintahan seperti ekonomi, politik, hingga peraturan perundang-undangan, juga dapat diusung ke dalam kegiatan kunjungan. “Jika ada yang ingin mendalami peraturan perundang-undangan, kami akan ajak ke Deputi Rancangan Undang-Undang (RUU) yang menyiapkan regulasi presiden, menyinkronkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perpu), hingga peraturan presiden (PP),” imbuhnya.
Selain bertujuan sebagaimana diterangkan di atas, Eddy menambahkan, program yang telah berjalan lebih dari lima tahun itu juga ditujukan mencetak generasi muda menjadi duta komunikasi untuk hajat besar kenegaraan, seperti yang terdekat adalah High Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF MSP) 2024 di Nusa Dua, Bali, 1-3 September mendatang.
Mendapat Respons Positif
Upaya Kemensetneg membuka diri dalam komunikasi publik melalui kegiatan kunjungan tersebut nyatanya mendapat respons yang baik dari masyarakat. Meski menekankan inklusi dengan harapan seluruh lapisan masyarakat dapat merasakan pengalaman belajar dari lingkungan Istana Kepresidenan, Eddy mengatakan, pihaknya terkadang harus membatasi jumlah peserta agar program dapat berjalan optimal. “Setiap acara yang kami selenggarakan selalu ramai,” ungkapnya.
Adapun untuk publik yang berminat mengikuti kegiatan kunjungan, ajak Eddy, dapat mendaftar secara berkelompok melalui Humas Kemensetneg. “Kami lebih mempersiapkan untuk grup agar jadwal bisa disinkronkan, dan peserta mendapatkan pengalaman belajar yang maksimal,” pungkasnya. (jar)