JAKARTA, PRINDONESIA.CO –  Usman Kansong meminta maaf atas pengunduran dirinya dari jabatan Direktur Jenderal (Dirjen) Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). Hal itu ia sampaikan karena keputusan yang berjarak empat hari sebelum hajat besar perayaan HUT Indonesia ke-79, praktis meninggalkan sejumlah pekerjaan rumah.

“Saya minta maaf karena mundur di saat kita sedang mempersiapkan kerja-kerja komunikasi publik untuk HUT RI,” ujarnya di hadapan wartawan dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (14/8/2024). Pria yang pernah menghiasi sampul majalah PR INDONESIA Edisi 91/Oktober 2022 itu juga mengatakan, keputusan mundur membuatnya harus meninggalkan sejumlah tugas komunikasi publik untuk diteruskan oleh penggantinya.

Adapun sejumlah tugas tersebut di antaranya soal High Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF MSP) 2024, Forum Indonesia-Afrika 2024, Kedatangan Paus Fransiskus ke tanah air, Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut, Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada 2024), serta Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Oleh karenanya, pria yang telah mengabdi di Kemenkominfo selama tiga tahun terakhir itu berharap penggantinya bisa segera ditunjuk, agar dapat menyelesaikan semua tugas yang ditinggalkan. “Saya yakin pejabat baru akan mampu menyelesaikan seluruh pekerjaan dengan baik. Karena kami, termasuk saya dan teman-teman direktur, sudah meletakkan dasar-dasarnya,” katanya.

Kembali ke Dunia Jurnalistik

Setelah mundur dari jabatannya, Usman Kansong berencana akan kembali ke dunia jurnalistik yang telah membesarkan namanya. Saat ini, ia juga mengaku tengah dalam proses penulisan novel, sembari menantikan penerbitan buku yang telah rampung ditulis. “Nah, tolong beli, ya, biar jadi best seller. Royaltinya akan saya sumbangkan ke keluarga saya,” candanya menutup konferensi pers.

Seperti diketahui, Usman resmi mundur dari jabatan Dirjen IKP Kemenkominfo pada tanggal 13 Agustus 2024. Sebelumnya, mantan Direktur Pemberitaan Media Indonesia itu dilantik untuk mengawal komunikasi publik pemerintah dan negara pada Agustus 2021. Dalam keterangannya, pria kelahiran April 1970 itu menegaskan alasan mundur karena hal yang bersifat privat. Bukan karena tekanan politik sebagaimana yang beredar di masyarakat. (jar)