Kontes nasional pertama ASSINDO yang menjadi bagian Pameran Flora dan Fauna Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ini melibatkan 252 tanaman peserta.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Asosiasi Sansevieria Indonesia (ASSINDO) Pengda Jabodetabek baru saja sukses menyelenggarakan kontes nasional pertama mereka di Lapangan Banteng, Minggu (4/8/2024). Dari total 11 kelas kontes yang dibuka, terdaftar sebanyak 252 tanaman peserta. Angka tersebut mencatatkan rekor jika dibandingkan kontes-kontes sansevieria sebelumnya.
Melihat animo peserta, Ketua Umum ASSINDO Hany Faroko menegaskan, kontes nasional tersebut menjadi momentum bagi pihaknya untuk membangun kekompakan dalam mengembangkan jenis tanaman sansevieria, sekaligus menyosialisasikan manfaatnya bagi manusia. “Mari saling bantu mengembangkan jenis tanaman ini, dan sosialisasikan kebermanfaatannya,” ujarnya melalui siaran pers, Minggu (4/8/2024).
Menambahkan Hany, Ketua Pelaksana Kontes Nasional Sansevieria Jabodetabek Tahun 2024 Muhammad Iqbal Ikhzamahe menyampaikan, pada kontes kali ini tanaman yang diperlombakan dimiliki oleh berbagai macam kalangan seperti pedagang, kolektor, hingga penyilang (breader) dari berbagai kota di Indonesia. Keberagaman latar belakang pemilik itu yang memungkinkan terciptanya ruang diskusi. “Ajang ini sekaligus menjadi wadah diskusi dan berbagi pengalaman serta ilmu baru terkait tanaman sansevieria,” jelasnya.
Perlu Penyebaran Informasi
Spesialis budidaya tanaman sansevieria Oma Lien menyampaikan, animo yang tercipta dari gelaran Kontes Nasional Sansevieria Jabodetabek Tahun 2024 perlu digenapi oleh penyebaran informasi, maupun edukasi yang masif kepada masyarakat mengenai manfaat tanaman dengan nama generik lidah mertua tersebut. “Pemelihara tanaman sansevieria bisa mendapat kesehatan dan kekayaan batin, serta mendorong perekonomian karena penggemar tanaman ini banyak,” katanya mencontohkan narasi informasi.
Ia juga menilai penting edukasi mengenai tanaman hias satu ini, karena melihat masih banyak masyarakat belum mengetahui betul manfaat tanaman yang oleh NASA disebut sebagai penyerap polutan paling efektif. Oma Lien berpandangan, salah satu poin menarik dalam penyebaran informasi maupun edukasi mengenai sanseveiria adalah soal kemampuannya mengeluarkan oksigen setiap saat, sehingga aman diletakkan di ruang tidur.
Sementara itu, Sentot Pramono selaku salah satu dewan juri mengatakan, dalam kontes kali ini salah satu hal yang menarik perhatian untuk disampaikan kepada khalayak adalah jenis sansevieria hibrida peserta tampak memiliki corak dan warna menarik. Hal tersebut, katanya, menegaskan kemampuan penyilang Indonesia tak kalah dengan negara-negara lain. “Ini menunjukkan Indonesia memiliki banyak penyilang yang mampu menghasilkan jenis baru,” pungkasnya.(lth)