Head of Group Strategic Marketing & Communications PT Bank DBS Indonesia Mona Monika mengatakan, salah satu peran Bank DBS Indonesia dalam keberlanjutan adalah memfasilitasi dan memudahkan bisnis yang berkelanjutan.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO – PT Bank DBS Indonesia mengukuhkan komitmen terhadap keberlanjutan lewat dukungannya kepada perusahaan MYCL yang berfokus pada pengurangan limbah pertanian, dan eFishery dengan perhatian utama terhadap persoalan pangan. Dukungan yang dilandaskan kepada tiga pilar keberlanjutan yakni responsible banking, responsible business practice, dan impact beyond banking tersebut, diberikan salah satunya lewat dana hibah dari program DBS Foundation Social Enterprise Grant.
Head of Group Strategic Marketing & Communications PT Bank DBS Indonesia Mona Monika menjelaskan, integrasi strategi bisnis dan misi sosial maupun lingkungan, telah menempatkan wirausaha sosial seperti dua nama di atas pada peran penting dalam pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainability Development Goals/SDGs). “Dengan mendorong inovasi dan mendukung ekonomi lokal, para wirausaha sosial mengakselerasi pertumbuhan ekonomi dan pekerjaan yang layak,” jelasnya dalam siaran pers, Rabu (24/7/2024).
Mengamini Mona, founder sekaligus CEO MYCL Adi Reza Nugroho mengatakan, dalam pengelolaan limbah pihaknya saat ini sudah berhasil mengolah 500.000 kilogram limbah pertanian per tahun sebagai bahan baku, mengurangi limbah akhir sebesar 73.974 kilogram per tahun, dan menekan emisi karbon sebesar 64.184.88 tCO2-e. “Pendanaan pada 2016 dan 2018 juga memungkinkan pengembangan produk ramah lingkungan berbasis jamur, dan memastikan kami memperluas jangkauan global hingga tampil di Paris Fashion Week 2024,” ujarnya.
Sementara eFishery yang telah berhasil memperluas bisnis untuk misi mengatasi masalah pangan dan mengurangi ketimpangan sosial maupun ekonomi, kata Mona, mendapat dukungan berupa pendanaan jangka pendek senilai Rp500 miliar pada Oktober 2022. Langkah ini, tambahnya, merupakan wujud dari pilar keberlanjutan pertama, dan menjadi salah satu aktivasi perusahaan terhadap proyek berbasis environment, social, governance (ESG). “Kami percaya, kolaborasi dengan wirausaha sosial dapat berdampak positif dan mempercepat pencapaian masa depan yang lebih berkelanjutan,” imbuhnya.
Pendanaan Berkelanjutan
Mona mengatakan, dalam waktu dekat Bank DBS Indonesia melalui DBS Foundation pada program kerja dari pilar keberlanjutan ketiga, akan membuka pendaftaran bagi wirausaha lokal dan usaha kecil menengah (UKM) dengan solusi inovatif untuk menerima hibah senilai SGD 250.000. “Kami juga akan menggabungkan mereka ke dalam ekosistem bank melalui implementasi pengadaan barang yang bertanggung jawab sebagai bagian dari pilar keberlanjutan kedua,” paparnya.
Di samping aktivasi di atas, Bank DBS Indonesia dalam konteks memerangi pemanasan global dan pencapaian net zero emission 2060 tengah gencar memberikan pendampingan kepada nasabah, tentang upaya mendekarbonisasi operasional bisnis melalui berbagai solusi keuangan. “Pada 2023, kami telah menyalurkan total Rp6,1 triliun untuk berbagai proyek ESG,” tandas Mona. (lth)