Sebagai komitmen dalam terhadap Sustainable Development Goals (SDGs), LSPR Institute of Communication & Business (LSPR) meluncurkan LSPR Sustainability Manifesto 2030: Sustainable Education for a Sustainable World. Apa itu?
JAKARTA, PRINDONESIA.CO - LSPR Institute of Communication & Business (LSPR) menegaskan komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan dengan menerbitkan LSPR Sustainability Manifesto 2030: Sustainable Education for a Sustainable World, dalam acara The 1st LSPR Sustainability & Public Relations Summit 2024 di Menara Astra, Jakarta, Rabu (24/7/2024).
Founder sekaligus CEO LSPR Prita Kemal Gani menjelaskan, manifesto tersebut menguraikan visi dan misi strategis kampus yang telah berdiri sejak 1992 itu untuk menjadi institusi pendidikan yang berfokus pada pengembangan akademik, dan penerapan prinsip-prinsip ESG (environmental, social, dan governance) dalam setiap aspek operasionalnya.
Melalui manifesto tersebut, LSPR juga berkomitmen mengintegrasikan pendidikan keberlanjutan ke dalam kurikulum, dan mempersiapkan mahasiswa untuk menjadi pemimpin yang sadar lingkungan maupun sosial. “Manifesto ini juga menekankan pentingnya kolaborasi dengan pemerintah, industri, dan komunitas untuk mempromosikan praktik-praktik bisnis yang bertanggung jawab dan berkelanjutan,” kata Prita.
Secara rinci, di dalam manifesto tersebut tercantum target pengurangan jejak karbon, peningkatan efisiensi energi, hingga pengelolaan limbah yang lebih baik. Selain itu, tercakup pula langkah-langkah konkret untuk menciptakan kampus yang ramah lingkungan. Untuk lebih jelas, berikut sembilan strategi utama di dalam LSPR Sustainability Manifesto 2030.
1.Net Zero Emission: Mengurangi emisi karbon sebesar 80-100 persen.
2.Digital Transformation: Mengurangi penggunaan kertas dan mengoptimalkan proses pembelajaran digital.
3.Energy Efficiency: Menggunakan energi ramah lingkungan serta energi terbarukan sebesar 60 persen, dan mengurangi penggunaan energi berlebih.
4.Zero Waste Campus: Mencapai 70-80 persen pengelolaan limbah melalui daur ulang dan pemanfaatan limbah.
5.Expand Health and Well-Being Initiatives: Menargetkan 90 persen program kesehatan mental bagi sivitas akademika.
6.Biodiversity Projects: Menanam 1.500-2.000 pohon untuk keberlanjutan lingkungan.
7.Sustainable Transportation: Mengurangi emisi kendaraan bermotor sebesar 40 persen dengan menyediakan shuttle bus dan transportasi listrik.
8.Inclusive Education Expansion: Meningkatkan 15 persen beasiswa bagi siswa prasejahtera.
9.Leadership in Sustainability: Menggelar International Summit bertemakan sustainability dan ESG, dengan target 3.500-5.000 peserta.
Melalui sembilan poin di atas, Prita menandaskan, LSPR yakin menjadi perguruan tinggi yang menerapkan dan menjalankan tujuan pembangunan berkelanjutan. (jar)