JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Public relations (PR) memainkan peranan yang penting dalam mengomunikasikan program corporate social responsibility (CSR) suatu perusahaan. Sebab, inisiatif tersebut kerap kali berhubungan langsung dengan persepsi publik.

Cutlip dan Center dalam buku Dasar-Dasar Public Relation (2004) menyebutkan, keberadaan PR dalam program CSR sepenuhnya mengacu kepada kegiatan manajerial yang disusun untuk mencapai tujuan jangka panjang. Dalam praktiknya, katanya, terdapat beberapa proses yang harus dijalankan.

Seakan menyambung Cutlip dan Center, Triesninda Pahlevi dan Brillian Rossy dalam jurnal Peran Public Relation dalam Mengkomunikasikan Corporate Social Responsibility (CSR) Sebagai Pembangun Citra Positif Perusahaan (2015) menjelaskan, proses PR dalam komunikasi CSR terdiri atas empat tahapan penting. Berikut uraiannya.

1. Mencari Fakta (Fact finding)

Sebelum menentukan strategi atau bertindak, praktisi PR harus memahami berbagai aspek yang berkaitan dengan kebutuhan maupun keadaan publik. Adapun hal tersebut dapat ditemukan lewat jajak pendapat masyarakat mengenai perusahaan, data statistik, media massa, hingga laporan kondisi sosial ekonomi masyarakat.

2. Perencanaan (Plan)

Di tahap ini, PR harus membuat rencana untuk menghadapi berbagai persoalan berdasarkan fakta yang ada. Tahapan ini dapat dimulai dengan penyusunan rumusan masalah, kemudian menyesuaikannya dengan program CSR yang dibutuhkan.

3. Tahap Komunikasi (Communication)

Setelah rencana tersusun, PR dapat mengomunikasikan program tersebut dengan pendekatan  dua arah, guna membangun dan menjaga reputasi maupun citra organisasi di mata pemangku kepentingan.

4. Evaluasi (Evaluation)

Tahapan yang tak kalah penting ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pencapaian program komunikasi CSR yang dijalankan. Selain itu, evaluasi penting dilakukan sebagai rujukan perbaikan untuk program komunikasi berikutnya.  

Demikian tahapan penting yang harus dilalui praktisi PR dalam mengomunikasikan program CSR. Semoga bermanfaat, ya! (dlw)