LSPR Institute Beri Wadah Berkarya Anak Berkebutuhan Khusus
PRINDONESIA.CO | Senin, 01/07/2024 | 2.030
LSPR Institute Beri Wadah Berkarya Anak Berkebutuhan Khusus
Pembukaan acara Autism Awareness Festival (AAF) 16 di Bekasi, Sabtu (29/6/2024).
Dok. LSCAA

BEKASI, PRINDONESIA.CO - Dalam rangka memperingati World Autism Awareness Day,  LSPR Institute of Communication & Business (LSPR Institute) melalui London School Centre for Autism Awareness (LSCAA), mengadakan Autism Awareness Festival (AAF) 16 dengan tema “Embrace Neurodiverstiy” di The Amani Palladium, LSPR Transpark Bekasi, Sabtu (29/6/2024).

Founder sekaligus CEO LSPR Institute yang juga pendiri LSCAA Prita Kemal Gani menjelaskan, gelaran tahunan AFF ditujukan untuk mengapresiasi individu berkebutuhan khusus lewat kesempatan memperlihatkan kemampuan dan bakat mereka. “Acara ini juga ingin menginspirasi orangtua bahwa anak berkebutuhan khusus dapat mandiri, berkarya, dan berprestasi,” terangnya melalui keterangan tertulis.

Adapun pada gelaran di tahun ini, kata Prita, rangkaian AAF mengusung beberapa kegiatan. Beberapa di antaranya berupa seminar Teachers Training mengenai Implementasi Kurikulum Merdeka untuk Anak Berkebutuhan Khusus di Sekolah Inklusi. Selain itu, ada juga lomba bakat anak berkebutuhan khusus di bidang seni, termasuk pameran lukisan Raysha & Friends di Sunrise Art Gallery, yang dilanjutkan penyerahan dana untuk Rumah Autis dan YCHI (Yayasan Cinta Harapan Indonesia) dari hasil penjualan lukisan di pameran tersebut.

Berkembang dari Tahun Sebelumnya

Selama gelaran AFF 16, LSCAA turut menggelar bazar karya individu neurodiversity. Ditampilkan pula dalam bazar tersebut karya dari Raysha Dinar Kemal Gani, hingga karya dari Siswa Tata Boga dan Balai Latihan Kerja (BLK) LSBA (London School Beyond Academy). “Melalui bazar ini, diharapkan siswa dapat mandiri dan berdaya,” lanjut Prita.

Menyambung Prita sebagai penutup, Director of LSCAA & LSBA Chrisdina menyampaikan, banyak perkembangan dan hal istimewa dalam gelaran AAF tahun ini. Ia menilai, semakin banyak produk hasil individu neurodiversity yang secara kualitas mampu bersaing dengan produk sejenis di pasaran. “Banyak produk yang habis sebelum acara berlangsung juga menunjukan bahwa masyarakat semakin terbuka untuk keragaman,” tutupnya. (dlw)

BERITA TERKAIT
BACA JUGA
tentang penulis
komentar (0)
TERPOPULER

Event

CEO VIEW

Interview

Figure

BERITA TERKINI