Unggah konten ucapan ulang tahun untuk Presiden Jokowi di media sosial Instagram, Kemenkominfo dilanda krisis media sosial. Seperti apa?
JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) belum lama ini mengalami krisis, usai ucapan selamat ulang tahun ke-63 untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang diunggah di laman Instagram @kemenkominfo, Jumat (21/6/2024), viral di media sosial.
Jika dilihat sekilas, tidak ada yang salah dengan unggahan tersebut. Bahkan, para tokoh negara, lembaga pemerintah lainnya, hingga masyarakat umum juga tampak mengunggah ucapan yang sama. Adapun persoalan dalam unggahan kementerian yang dipimpin Budi Arie Setiadi tersebut terletak pada desain yang diusung.
Berdasarkan pantauan PR INDONESIA, desain gambar yang diusung Kemenkominfo pada unggahan tersebut identik dengan ucapan belasungkawa. Di sana, foto Presiden Jokowi yang mengenakan jas hitam dibingkai dengan hiasan bunga melati.
Spekulasi dan kritik publik pun langsung mencuat atas unggahan tersebut. Sebagai respons, Kemenkominfo pun segera menarik ulang kontennya, dan mengganti desainnya dengan yang lebih pantas. Meski demikian, sinisme masih dituliskan warganet di unggahan terbaru tersebut.
Krisis Media Sosial
Dalam dunia public relations (PR), apa yang dihadapi oleh Kemenkominfo belakangan disebut dengan krisis media sosial. Dikutip dari Ivosights, istilah tersebut merujuk kepada keadaan ketika organisasi atau individu mengalami situasi tidak menguntungkan di media sosial yang dapat mengancam reputasi.
Adapun secara umum, terdapat lima penyebab krisis media sosial. Berikut uraiannya.
1. Kesalahan Komunikasi
Keadaan yang biasanya dipicu oleh ketidakjelasan informasi dari suatu organisasi ini dapat menyebabkan ketidakpastian dan kebingungan di kalangan audiens.
2. Konten yang Tidak Pantas
Konten kontroversial seperti tampilan gambar atau video tidak pantas, dapat memicu krisis media sosial seperti yang dialami oleh Kemenkominfo.
3. Produk atau Layanan yang Buruk
Produk atau layanan yang tidak memenuhi harapan pelanggan dapat menimbulkan ketidakpuasan dan kritik di media sosial, terutama jika organisasi tidak merespons dengan baik dan cepat.
4. Skandal yang Melibatkan Merek atau Perusahaan
Masalah keuangan, tindakan diskriminatif atau melanggar hukum, hingga perilaku tidak etis dari pekerja atau manajemen perusahaan juga dapat memicu krisis media sosial.
5. Serangan dari Pesaing
Pengguna media sosial lainnya yang tidak senang dengan aktivitas suatu organisasi dapat memancing krisis media sosial. Biasanya dengan cara menyerang merek atau organisasi secara online.
Demikian krisis media sosial yang belakangan dihadapi Kemenkominfo, dan lima hal yang dapat menyebabkannya. (dlw)