Pada hari kedua penjurian kompetisi The 3rd Indonesia DEI & ESG Awards (IDEAS) 2024, terungkap bahwa jumlah kasus korupsi di sektor swasta mencapai 22,85 persen. Hal itu menuntut berbagai organisasi untuk bersiasat memitigasi dan mengantisipasi kasus. Seperti apa?
JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Pada hari kedua penjurian kompetisi The 3rd Indonesia DEI & ESG Awards (IDEAS) 2024, sebagian besar peserta kompak “memamerkan” praktik komunikasi terbaik dalam mendukung tata kelola dan budaya yang sehat di organisasi masing-masing. PT Trakindo Utama salah satunya. Produsen dan penyalur alat-alat berat ini diketahui punya program anti korupsi.
Senior Analyst Corporate Communication PT Trakindo Devin Airlangga menjelaskan, program tersebut diinisiasi perusahaan dalam rangka merespons tren kasus korupsi di sektor swasta. Mengutip laporan Indonesia Corruption Watch (ICW), ia mengatakan, jumlah kasus korupsi di sektor swasta mencapai 22,85 persen. “Sektor swasta masuk peringkat kedua dengan kasus korupsi tertinggi,” ujarnya.
Oleh karena itu, lanjut Devin, perusahaan melalui program anti korupsi menjalankan berbagai upaya mitigasi dan antisipasi, seperti menerapkan Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP), merancang Code of Conduct (CoC), standar operation procedure (SOP), dan Manual SMAP. “Kami juga mengimplementasikan Kebijakan Anti Penyuapan, E-Learning Anti-Fraud, Whistle Blowing System, dan mewajibkan seluruh karyawan menandatangani Pakta Integritas,” imbuhnya.
Spesifik untuk SMAP, kata Devin, pihaknya punya dua pendekatan untuk mengomunikasikannya kepada seluruh stakeholders baik internal dan eksternal. Yakni dengan shared media melalui media sosial Trakindo, dan owned media berupa konten dan majalah. Hasilnya, pada audit tahun 2023 tidak ditemukan kasus korupsi di tubuh PT Trakindo. Selain itu, perusahaan tersebut juga berhasil meraih Opini Wajar dalam semua hal yang material.
Fokus Serupa
Selaras, PT Pertamina Hulu Energi (PHE) diketahui juga memiliki fokus yang ketat terhadap tata kelola dibuktikan dengan program anti korupsinya. Officer Compliance Operations PT PHE Atika Rusy Kuncoro mengatakan, dalam hal ini pihaknya menerapkan dua upaya yakni SMAP dan SHU Anti Korupsi Festival (AKSIFEST).
Atika menjelaskan, SMAP fokus pada penerapan sertifikasi ISO 37001:2016 untuk mencegah budaya korupsi lewat pembelajaran di Learning Management System/LMS (Mandatory Training), aktivasi komunikasi di kanal Instagram, website, TV Wall, E-mail broadcast, media massa, hingga memasukkan program SMAP ke dalam salah satu mandat KPI.
Sementara SHU AKSIFEST, katanya, merupakan program komunikasi kampanye internal yang bersifat lebih dinamis dan interaktif. Beberapa di antara kegiatannya seperti live quiz, lomba, pameran, hingga talkshow anti korupsi bersama pembicara ternama dari lingkungan subholding upstream mencakup anak perusahaan PHE.
Salah satu dampak paling terasa dari program anti korupsi yang didukung oleh strategi komunikasi terbaik, ujar Atika, adalah peningkatan permintaan pembicara untuk sosialisasi anti korupsi dan good corporate governance (GCG). “Kemudian juga timbul inisiatif pegawai untuk memanfaatkan pembelajaran LMS,” pungkasnya. (HUR)