Asuransi Astra, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Universitas Atma Jaya Yogyakarta berkolaborasi memberikan literasi dan inklusi keuangan kepada mahasiswa Kota Gudeg.
YOGYAKARTA, PRINDONESIA.CO – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memiliki target peningkatan literasi dan inklusi keuangan masyarakat Indonesia sebesar 90 persen pada tahun 2024. Adapun sampai saat ini, berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) OJK 2022, indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia masih berada di angka 49,68 persen, sementara inklusi keuangan 85,10 persen.
Guna mencapai target yang telah ditetapkan, berbagai cara diupayakan OJK. Terbaru, lewat kolaborasi bersama Asuransi Astra dan Universitas Atma Jaya Yogyakarta, ketiga entitas tersebut menggencarkan literasi keuangan kepada seluruh mahasiswa di Kota Gudeg melalui program Literasi Keuangan Terpadu Asuransi Astra (LENTERA), Rabu (29/6/2024).
Yogyakarta dipilih sebagai lokasi untuk mengimbangi peningkatan akses produk keuangan di kalangan masyarakat. Kepala Otoritas Jasa Keuangan Daerah Istimewa Yogyakarta Parjiman mengatakan, saat ini peningkatan tersebut masih belum dibarengi pemahaman yang baik mengenai konsep dasar keuangan. “Untuk itu kami membutuhkan kolaborasi bersama pelaku usaha, lembaga jasa keuangan, dan akademisi lainnya,” ujarnya dalam siaran pers, Kamis (30/5/2024).
Menyambung Parjiman, President Director Asuransi Astra Christopher Pangestu menjelaskan, pemahaman atas konsep dasar pengelolaan keuangan sangat penting dimiliki, termasuk tentang mitigasi risiko. Sebab, menurutnya, ada banyak hal yang harus diperhatikan jika menyoal uang. “Orang bilang uang bukan segalanya, tetapi tak dapat dimungkiri bahwa segalanya membutuhkan uang. Oleh karena itu pengelolaan sangat penting dipahami,” ujar Christopher.
Jalannya Diskusi
Program LENTERA yang berlangsung dalam beberapa sesi, turut menghadirkan sejumlah pembicara untuk membawakan materi seputar keuangan. Dalam salah satu sesi, Deputi Direktur Pengawasan Perilaku PUJK, Edukasi, Pelindungan Konsumen dan Layanan Manajemen Strategis OJK Daerah Istimewa Yogyakarta Dinavia Tri Riandari, mengulas bahaya pinjaman online (pinjol) maupun investasi ilegal, dan kerentanan kaum muda.
Pada sesi lainnya, Regional Manager Asuransi Astra Hendra masuk dengan materi terkait produk keuangan yang dapat diakses secepatnya, untuk masa depan finansial yang stabil dan terhindar dari risiko. Selanjutnya untuk sesi pemungkas, CEO Soko Financial Debora Aprianita membahas ihwal pengelolaan keuangan efektif, meliputi manfaat melakukan pencatatan dana masuk dan keluar, investasi, berasuransi dalam menghadapi perubahan, hingga perkembangan ekonomi global dan transformasi digital.
Menutup rangkaian kegiatan, Asuransi Astra mengumumkan program Campus Hiring yang bertujuan memberikan peluang lapangan kerja sekaligus meningkatkan kesadaran merek perusahaan di kalangan seluruh perwakilan mahasiswa di Yogyakarta. Sejalan, sebanyak 25 mahasiswa berprestasi mendapatkan beasiswa pendidikan dari Asuransi Astra. (dlw)