Tak sedikit influencer (pemengaruh) dilibatkan dalam aktivitas komunikasi publik pemerintah. Seperti apa contohnya?
JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Popularitas influencer atau pemengaruh di media sosial dewasa ini sudah lebih dari sekadar urusan mengulas produk. Hal ini karena dampak yang dapat mereka hasilkan terhadap opini publik semakin luar biasa. Pihak-pihak yang hendak mendapat dukungan publik pun kian jamak menggunakan jasa influencer, tak terkecuali pemerintah.
Pendiri Mediawave Yose Rizal bahkan menilai, saat ini peran influencer bagi pemerintah dalam konteks penyebaran informasi merupakan hal yang esensial. "Influencer merupakan satu hal yang tidak bisa dihindari. Pemerintah butuh itu,” kata Yose seperti dikutip dari Republika.co, Sabtu (5/9/2020).
Menjelaskan popularitas influencer, Belanche dkk. dalam buku Understanding influencer marketing: The role of congruence between influencers, products and consumers (2021) mengatakan, daya pikat influencer adalah pendapatnya yang didengarkan, dipercaya, dan mampu menggugah orang lain untuk bereaksi.
Adapun dalam konteks komunikasi publik pemerintah, terdapat sejumlah praktik penggunaan jasa influencer yang dapat disimak. Dihimpun dari berbagai sumber, berikut tiga di antaranya.
1. Mengomunikasikan Ibu Kota Nusantara
Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan perpindahan ibu kota negara menjadi agenda besar pemerintah yang perlu dikomunikasikan agar dapat diterima seluruh pihak. Dalam hal ini, pemerintah melalui Otorita IKN tidak bekerja sendiri. Chief of Public Communication sekaligus Special Staff for Chairman IKN Troy Pantouw mengatakan, pihaknya secara konsisten turut melibatkan media dan influencer ke dalam strategi komunikasi.
Di tingkat lokal, kata Troy, pihaknya menggandeng sejumlah influencer setempat untuk ikut menyebarkan informasi tentang IKN. Ia menilai, gaya komunikasi influencer terkadang lebih mudah dipahami oleh masyarakat. “Influencer kami libatkan. Baik mereka yang kami undang, maupun yang datang sendiri. Kami sangat terbuka sebagai kota baru,” ujarnya saat menghadiri kegiatan silaturahmi yang digelar Asosiasi Perusahaan Public Relations Indonesia (APPRI) di Jakarta, Sabtu (4/5/2024).
2. Promosi Wisata yang Lesu Akibat Isu COVID-19
Pada tahun 2020, pemerintah melalui Kementerian Pariwisata diketahui menggaet sejumlah influencer untuk mempromosikan pariwisata yang lesu akibat isu COVID-19. Menariknya, pemerintah secara tepat memilih influencer asing untuk diajak kerja sama, karena yang menjadi target promosi kala itu adalah wisatawan mancanegara.
3. Menggencarkan Vaksinasi COVID-19
Menyusul dimulainya program vaksinasi COVID-19, pemerintah memiliki tantangan serius dalam menyikapi hoaks dan keraguan di masyarakat. Untuk menghadapinya, influencer pun dilibatkan. Tidak hanya dalam bentuk penyebaran informasi, influencer yang dilibatkan dalam agenda ini melakukan vaksinasi COVID-19. Salah satu dari mereka adalah artis Raffi Ahmad yang disuntik vaksin bersama dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (14/1/2021).
Demikian beberapa bentuk keterlibatan influencer dalam taktik komunikasi publik pemerintah. Menurut Anda, berhasilkah taktik tersebut? (dlw)