Kedeputian I Bidang Kompetensi Keprofesian, Penelitian dan Pengembangan Asosiasi Perusahaan Public Relations Indonesia (APPRI), merumuskan empat program penting dalam upaya meningkatkan kompetensi praktisi dan calon praktisi humas. Seperti apa?
JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Kepengurusan baru Asosiasi Perusahaan Public Relations Indonesia (APPRI) periode 2024-2027 telah mencanangkan beragam program kerja. Salah satunya, berkaitan dengan fokus utama asosiasi terhadap penguatan kompetensi praktisi humas dan calon praktisi masa depan.
Digodok oleh Kedeputian I Bidang Kompetensi Keprofesian, Penelitian dan Pengembangan yang dikomandoi Fardila Astari, APPRI mengusung empat program utama yang ditujukan untuk mengembangkan kompetensi profesional. “Dengan program ini kami akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia secara umum untuk memperkuat ekosistem profesional,” ujar Dila dalam acara halalbihalal yang berlangsung di Jakarta, Sabtu (4/5/2024).
Adapun empat program utama yang diusung APPRI untuk penguatan kompetensi dan ekosistem industri di antaranya APPRI Connect, APPRI Academy, APPRIentice, dan Sertifikasi Profesi. Berikut uraiannya.
1. APPRI Connect
Program ini akan berisikan kegiatan pengembangan kompetensi praktisi humas melalui sesi berbagi dan diskusi bertemakan kehumasan hingga dunia kerja, dengan beragam topik mulai dari ekonomi hingga politik. “Target program ini bisa dari internal seperti anggota APPRI dan APPRI Young Squad, serta eksternal mulai dari profesional di luar anggota hingga pelaku industri,” terang Dila.
2. APPRI Academy
Ini merupakan program pelatihan, kelas, dan in house yang ditujukan khusus untuk klien maupun lembaga nonklien seperti universitas, perusahaan, lembaga, maupun anggota APPRI sendiri. Tujuannya, untuk meningkatkan pemahaman terhadap praktik terbaik humas. “Untuk anggota APPRI kita bisa bicara soal legal hingga teknik negosiasi efektif,” ujar Dila mencontohkan.
3. APPRIENTICE
Program tahunan ini ditujukan untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi calon pekerja, serta membuka peluang kerja magang. Dila menjelaskan, program ini sekaligus untuk menguatkan hubungan dunia pendidikan dengan industri. “Targetnya kami akan gandeng 80 hingga 100 mahasiswa yang berasal dari 16 – 20 universitas di Indonesia,” katanya.
4. Sertifikasi Profesi
Guna melengkapi kompetensi yang dimiliki praktisi humas, APPRI di bawah kepengurusan yang baru juga akan menjalankan program Sertifikasi Profesi. Program ini nantinya akan bekerja sama dengan LSP PR Indonesia, BNSP, hingga Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). “Hopefully nanti kita bisa punya sertifikasi untuk internasional,” imbuh Dila.
Terlepas dari format program yang telah ditetapkan, Dila menyampaikan, masing-masing program masih terbuka terhadap pengembangan. AZA