Ketua Umum APPRI periode 2024-2027 Sari Soegondo mengatakan, dua fokus tersebut dihadirkan untuk merespons keluhan agensi PR dan ketidakpahaman klien. Seperti apa?
JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Asosiasi Perusahaan Public Relations Indonesia (APPRI) telah merumuskan program kerja untuk periode 2024-2027. Secara garis besar, Ketua Umum APPRI Sari Soegondo mengatakan, di bawah keketuaannya asosiasi yang telah berdiri sejak 1987 itu memiliki perhatian utama terhadap penguatan kompetensi konsultan public relations (PR), dan penguatan hubungan industri.
Sari menjelaskan, dua perhatian tersebut difokuskan bersamaan untuk merespons keluhan agensi PR tentang kesenjangan dalam praktik, dan ketidakpahaman klien terhadap praktik terbaik PR. “Masih banyak klien yang meminta kita menggarap pekerjaan yang kurang strategis, karena they don’t know how to use us,” ujarnya dalam acara halalbihalal yang berlangsung di Jakarta, Sabtu (4/5/2024).
Perempuan yang menjabat Executive Director ID COMM itu melanjutkan, perhatian terhadap penguatan kompetensi yang mencakup aspek hukum dan etika, penelitian dan pengembangan, serta pendidikan dan pelatihan, akan dibarengi dengan perluasan jangkauan kepada perusahaan PR nonanggota, terutama di luar Pulau Jawa. “Agar tidak ada anggapan Jakarta sentris, atau Jawa sentris,” imbuhnya.
Sementara untuk perhatian terhadap penguatan hubungan industri, secara eskternal kepengurusan APPRI periode 2024-2027 berkomitmen untuk lebih aktif berjejaring dengan para pemain industri, pemerintah selaku regulator, pemimpin sektor, perguruan tinggi, hingga calon pekerja muda. “Penguatan industri ini berada di bawah tanggung jawab Deputi II Bidang Humas & Kerja Sama Industri. Sedangkan penguatan kompetensi di bawah Deputi I Bidang Kompetensi Keprofesian, Penelitian & Pengembangan,” jelas Sari.
Menjunjung Kolaborasi
Dalam menunaikan program kerja yang telah dicanangkan, Sari menegaskan, kepengurusan APPRI periode 2024-2027 akan menjunjung nilai kolaborasi, dan menjaganya sebagai fondasi utama dalam pencapaian tujuan strategis organisasi. “Kita rangkul, ajak untuk maju bareng-bareng. Jadi perjuangannya tidak sendiri-sendiri terus,” katanya.
Ia juga menambahkan, semangat kolaborasi yang selama ini dibangun hingga lebih tinggi dari keinginan berkompetisi dalam APPRI, hadir karena kesadaran akan luasnya area kerja yang belum terjamah. “Saya selalu embrace dan cherish semangat kolaborasi kita, sehingga tidak ada yang sikut-sikutan,” pungkasnya. (AZA)