Komunikasi Internal vs Eksternal dalam Hasil Survei Maverick Indonesia
PRINDONESIA.CO | Jumat, 26/04/2024 | 1.423
Komunikasi Internal vs Eksternal dalam Hasil Survei Maverick Indonesia
Sebanyak 63 persen responden menilai komunikasi eksternal lebih penting daripada komunikasi internal.
Foto Maverick Indonesia

JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Bicara soal komunikasi korporat, topik yang biasa muncul tak jauh dari komunikasi internal dan eksternal. Seakan mempertegaskan diskursus mengenai hal tersebut, agensi public relations (PR) Maverick Indonesia melalui hasil survei terbarunya mengungkapkan mana yang dianggap lebih penting di antara keduanya.

Director Monitoring and Analytics Maverick Indonesia Felicia Nugroho menjelaskan, berdasarkan survei daring terhadap 82 kepala komunikasi korporat perusahaan swasta dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dari 24 industri berbeda, ditemukan 63 persen responden menekankan pentingnya visibilitas organisasi, pengelolaan media sosial, dan komunikasi dengan stakeholder eksternal.

Felicia mengatakan, salah satu alasan utama mengapa mayoritas kepala komunikasi korporat menekankan pentingnya komunikasi eksternal adalah miskonsepsi mengenai peran. “Komunikasi internal seringkali dianggap sebagai tanggung jawab personalia (HRD) daripada peran departemen komunikasi,” ujarnya dalam acara peluncuran hasil survei di Jakarta, Kamis (25/4/2024).

Berbeda Pendapat

Tak hanya mengumpulkan data melalui metode kuantitatif, survei yang dilakukan Maverick Indonesia bekerja sama dengan RB Consulting ini juga menjalankan metode kualitatif melalui wawancara terhadap CEO perusahaan swasta. Felicia yang merupakan orang Indonesia pertama pemilik sertifikat AMEC Certificate in Measurement & Evaluation menyampaikan, pendekatan ini diambil guna mendapatkan perspektif mendalam.

 

Secara hasil, wawancara yang dilakukan terhadap lima orang CEO mengungkapkan pandangan yang berbeda. Mereka semua sepakat bahwa komunikasi internal lebih penting dibandingkan komunikasi eksternal. Felicia mengutip salah seorang CEO mengatakan, bobot komunikasi organisasi sebagian besar berasal dari kemampuan menyelaraskan pesan antar divisi internal.

Sementara itu CEO lain dari industri farmasi berpendapat, komunikasi internal merupakan aspek penting bagi organisasi, karena karyawan internal merupakan aset terbesar. “Mereka bisa menjadi duta bagi perusahaan, mempromosikan merek, dan bahkan menarik bakat baru,” kutip Felicia.

Selain menjelaskan pandangan praktisi mengenai komunikasi internal versus eksternal, hasil survei tersebut juga mengungkap peran utama komunikasi korporat secara keseluruhan. Diketahui bahwa manajemen reputasi mendominasi dengan presentase 52 persen, disusul oleh corporate brand building sebesar 40 persen. Posisi berikutnya diisi pemasaran merek/produk/layanan, pemenuhan kebutuhan komunikasi divisi lain, konseling strategis kepada BOD, dan penyelesaian masalah. (jar)

BERITA TERKAIT
BACA JUGA
tentang penulis
komentar (0)
TERPOPULER

Event

CEO VIEW

Interview

Figure

BERITA TERKINI