Menurut founder sekaligus CEO PR INDONESIA Group Asmono Wikan, media relations adalah upaya menciptakan hubungan timbal balik yang empatik dan berkelanjutan antara PR dan wartawan.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Sebagai bagian dari tugasnya, praktisi public relations (PR) harus senantiasa berupaya membangun hubungan baik dengan banyak pihak, tak terkecuali terhadap media dan wartawan (media relations). Adapun hubungan yang baik dengan media akan menguntungkan PR, di antaranya membuka peluang mendapatkan peliputan dan pemberitaan yang berimbang.
Oleh karena itu, menurut founder sekaligus CEO PR INDONESIA Group Asmono Wikan dalam bukunya berjudul Energi Kebaikan dan Komunikasi Empatik (2021), PR tidak bisa membangun hubungan baik dengan media hanya ketika sedang membutuhkan saja. “Media relations adalah upaya menciptakan hubungan timbal balik yang empatik dan berkelanjutan antara PR dan wartawan,” tulisnya.
Lebih lanjut, pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) Serikat Perusahaan Pers (SPS) itu menerangkan, PR harus mengupayakan hubungan baik yang berkelanjutan dengan wartawan karena lebih dari 70 persen aktivitas PR berkutat di ranah media. “Di antanya mengirimkan siaran pers, menjadwalkan wawancara, hingga menggelar jumpa pers,” imbuhnya.
Berkawan
Adapun dalam praktiknya, upaya PR membangun hubungan baik dengan wartawan akan lebih seperti proses pertemanan. Namun, menurut Head of Corporate Communications Harita Nickel Haviez Gautama, upaya tersebut tak jarang akan menyita waktu, karena hubungan yang harus dibangun bersifat menyeluruh terhadap ekosistem media. “Termasuk dengan reporter, kemudian editor, senior editor, pimpinan redaksi, bahkan pemilik media,” ujarnya dalam MAW Talk #39 yang digelar secara virtual, Rabu (28/2/2024).
Dengan cakupan kerja yang semakin luas, media relations di berbagai perusahaan diurus oleh tim khusus yang terpisah. Hal serupa juga diterapkan divisi PR Harita Nickel. Haviez mengatakan, selain karena cakupan kerja media relations yang kian luas, pemisahan diperlukan karena ia meyakini urusan media tidak dapat dicampur dengan persoalan stakeholder lain.
Merangkum Haviez, Asmono menegaskan, media relations perlu dibangun secara berkesinambungan, dengan pendekatan yang humanis dan personal. Ia meyakini, hal tersebut merupakan cara jitu untuk membangun hubungan baik dengan para wartawan. (dlw)