Terinspirasi dari Guru
PRINDONESIA.CO | Minggu, 02/10/2016 | 4.213
Terinspirasi dari Guru

Di era teknologi tinggi, ada banyak cara mengungkapkan rasa, termasuk ungkapan terima kasih kepada guru. Sebagai bentuk kepedulian terhadap dunia pendidikan di tanah air, PT Astra International Tbk melalui aktivitas CSR Astra yang berada di bawah payung SATU Indonesia, perusahaan yang bergerak di bidang otomotif ini menginisiasi program Guruku Inspirasiku: Astra untuk Indonesia Cerdas.

Menurut Dwi Permana, Associate Environment & Social Responsibility Division PT Astra International Tbk, di hadapan para juri kompetisi program PR IPRAS 2016 yang diadakan Serikat Perusahaan Pers (SPS) di Jakarta, Kamis (18/8/2016), kampanye ini mengandung satu pesan kunci. Yakni, “Astra untuk Indonesia Cerdas adalah generasi yang terinspirasi dari para gurunya untuk menjadi bangsa yang lebih baik.”

Mengingat target audiensnya melibatkan para generasi millennials dari murid tingkat SD hingga perguruan tinggi yang sudah terpapar dan fasih menggunakan media sosial, tak heran kalau kampanye ini memanfaatkan keberadaan sosial media. Namun, fungsinya hanya untuk menyebarluaskan ungkapan dan berbagi kisah inspiratif dari audiens terhadap guru mereka.  

Pendekatan Personal

Caranya mudah. Masyarakat dapat memberikan apresiasi kepada guru mereka dengan cara mengeposkan (posting) kisah menginspirasi tentang sosok guru mereka yang menginspirasi di microsite yang telah disediakan Astra di laman resminya, www.satuindonesia.com. Lalu, membagikannya ke media sosial masing-masing. “Satu cerita yang di-posting dan dibagikan di akun sosial media, sama dengan menyumbangkan tas atau sepatu untuk pelajar yang tinggal di daerah prasejahtera dan tertinggal seperti Mentawai, Toli-toli dan masih banyak lagi,” kata Dwi.  

Untuk menarik pengguna sosial masuk ke microsite, Astra melakukan pendekatan personal kepada target audiens dengan cara membentuk tim. Tim tersebut secara rutin melakukan roadshow meliputi sekolah-sekolah binaan Astra, kunjungan ke kampus, melakukan kopi darat (kopdar) di Kampung Berseri Astra, dan berkampanye saat Car Free Day. Pendekatan serupa juga dilakukan untuk kalangan internal dan pengunjung Kantor Pusat Astra.

Selama kampanye berlangsung dari April hingga Mei 2016, tim menyiapkan medium berupa iPad untuk memudahkan mereka berbagi kisah tentang guru mereka yang menginspirasi, lalu mengeposkannya di microsite. Hingga pertengahan Mei 2016, terkumpul 7.081 dari target 6.000 partisipator, Facebook Ads 30.000 klik, Google Display Network 15.000 klik, dan Instagram Ads 5.000 klik.

Pencapaian ini menurut Dwi terbilang memuaskan. Pasalnya, hanya bermodal media sosial, Astra tak perlu mengeluarkan biaya besar untuk menjaring massa. “Ketika kick off, kami tidak membuat event, hanya berkampanye melalui media sosial dan press release. Iklan pun hanya kami tayangkan saat hari pendidikan nasional,” imbuh Dwi.

Penyelenggaraan event baru dilakukan saat penutupan program bersamaan dengan perhelatan SATU Indonesia Award. Ketika itu, Astra mengundang Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi M. Nasir, tokoh pendidikan nasional dan penerima apresiasi. “Selama aktivitas berlangsung, kami mencoba menyebarkan momen tersebut. Hasilnya luar biasa, pada hari tersebut, hastag Guruku Inspirasiku menjadi trending topic urutan ketiga di Twitter,” tutupnya bangga. rtn

 

BERITA TERKAIT
BACA JUGA
tentang penulis
komentar (0)
TERPOPULER

Event

CEO VIEW

Interview

Figure

BERITA TERKINI