Pada penjurian sesi presentasi The 2nd Kartini HUMAS INDONESIA (KaHI) di hari pertama, Selasa (24/4/2024), pembahasan mengenai kepemimpinan perempuan menjadi sorotan.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Sebagian praktisi public relations (PR) perempuan peserta The 2nd Kartini HUMAS INDONESIA (KaHI) dalam penjurian presentasi hari pertama secara hibrida di Jakarta, Selasa (2/4/2024), sepakat bahwa pemimpin merupakan bagian penting dalam konteks kerja PR. Terbukti, dari total 30 peserta yang memaparkan perspektifnya di hadapan dewan juri, sembilan di antaranya memilih tema kepemimpinan (leadership).
Marketing Communication Section Head Event & Exhibition Mandiri Tunas Finance Devita Dwi Rahmadanti misalnya, tertarik mengulas tentang kepemimpinan karena menilai peran tersebut tidak lagi terbatas pada gender maupun usia. Baginya, sosok pemimpin ditentukan dari kebijaksanaan dan kemampuannya beradaptasi, sehingga anggota tim dapat berkontribusi secara optimal.
Kesimpulan tersebut ditarik Devita berdasarkan pengalaman mengemban amanah untuk jabatannya saat ini sejak 2021, ketika ia berusia muda 24 tahun. Selama tiga tahun terakhir berada pada posisi tersebut, ia mampu menjadi pemimpin strategis yang berhasil membangun citra, menjadi juru bicara, melakukan branding strategy, hingga menjalankan marketing strategy.
Dengan pencapaian tersebut, dara kelahiran Palembang itu menegaskan, usia muda bukan halangan untuk meraih prestasi, sekalipun menjadi pemimpin. Sejalan, ia juga menekankan pentingnya perjuangan kesetaraan gender, termasuk untuk posisi kepemimpinan di industri PR. "Kesetaraan harus ada, karena saya ingin menegaskan bahwa perempuan memiliki peran kunci dalam kesuksesan generasi muda Indonesia emas," ujarnya.
Keberanian
Bukti lain tentang peran perempuan sebagai pemimpin juga ditunjukkan oleh Kepala Bagian Humas di Institut Pertanian Bogor (IPB) Siti Nuryati, yang menilai penting aspek kepemimpinan untuk menghapus stigma peran PR, terutama di perguruan tinggi.
Siti mencontohkan, dengan hal yang jamak dialamatkan kepada praktisi PR perguruan tinggi, seperti dianggap tidak memiliki peran yang strategis, ketinggalan zaman, hanya dipandang sekadar pelengkap struktur organisasi, dan hanya diingat ketika terjadi krisis, mental pemimpin sangat dibutuhkan.
Lulusan Teknologi Pangan dengan rentang karier 24 tahun di dunia PR itu menjelaskan, salah satu mental pemimpin yang ia miliki adalah keberanian bertindak di jalur kebenaran. Hal itu pula yang berhasil membawa Humas IPB kini berada di posisi strategis. “Jangan menunggu ditempatkan di posisi strategis. Tunjukkan kita mampu melakukan sesuatu sembari mendapatkan rekognisi,” pesannya.
Selain itu, lanjut Siti, sikap tidak gampang menyerah dan mengeluh yang selalu ia tekankan sebagai pemimpin telah memungkinkan Humas IPB melaksanakan 15 program PR sepanjang 2024, dan menjadi mitra resmi Kemenkominfo dalam hal berbagi praktik terbaik PR selama tiga tahun berturut-turut.
KaHI 2024
Kartini HUMAS INDONESIA adalah inisiatif yang digagas HUMAS INDONESIA sebagai komitmen untuk mendorong peran aktif perempuan dalam mengembangkan profesi humas di Tanah Air. Penghargaan ini tidak hanya sekadar pengakuan atas keberhasilan individu, tetapi momentum untuk menginspirasi generasi muda perempuan mengejar kesuksesan di bidang humas.
Tahun ini, ajang KaHI diikuti 55 peserta pada kategori Gen X, Gen Milenial, dan Gen Z dari total 32 instansi sektor kementerian, lembaga, korporasi negara (BUMN, anak usaha BUMN, BUMD dan perusahaan daerah layanan), korporasi swasta, pemerintah daerah (pemerintah provinsi, pemerintah kota, pemerintah kabupaten), dan perguruan tinggi negeri maupun swasta.
Para pemenang selanjutnya akan diundang menghadiri acara puncak di Bandung pada tanggal 7–8 Mei 2024, untuk mengikuti rangkaian kegiatan workshop dan penganugerahan penghargaan.
Ikuti terus perkembangan informasi terkini tentang KaHI 2024 hanya di humasindonesia.id dan prindonesia.co. (jar